Topic
Home / Berita / Internasional / Eropa / Kebakaran Pesantren di London Diduga Reaksi Anti-Muslim

Kebakaran Pesantren di London Diduga Reaksi Anti-Muslim

darul ulomdakwatuna.com – London. Kebakaran di sebuah pesantren di London Sabtu larut malam diduga adalah reaksi anti-Muslim, karena terjadi hanya beberapa hari setelah sebuah masjid dibakar di bagian lain di ibukota Inggris yang diduga adalah serangan pembakaran.

Insiden reaksi anti-Muslim diduga sedang berlangsung setelah pembunuhan seorang tentara Inggris di jalan London bulan lalu, polisi mengatakan mereka sedang menyelidiki kebakaran di Darul Ulum, Sekolah Islam di Chislehurst.

Sekolah Islam sekitar enam mil (10 kilometer) dari Woolwich, di mana seorang tentara Inggris bebas tugas dibunuh bulan lalu, yang diduga dilakukan oleh dua orang ekstremis.

Ketegangan muncul di Inggris paska pembunuhan, terlihat dari lonjakan serangan anti-Muslim sejak saat itu.

Polisi yang dipanggil ke pesantren di malam kebakaran mengatakan bahwa dua orang dirawat karena menghirup asap dan api menyebabkan kerusakan kecil pada bangunan, demikian dilaporkan Saudi Gazette yang dikutip Kantor Berita Islam MINA.

Media lokal melaporkan. sekitar 130 anak-anak dan staf yang berada di dalam sekolah pada saat itu, harus dievakuasi keluar dari pesantren yang didirikan pada 1988.

“Pada tahap awal ini dianggap sebagai hal mencurigakan,” kata polisi dalam sebuah pernyataannya, Ahad (9/6), mereka mengatakan tidak ada penangkapan sejauh ini.

Sementara media London24 melaporkan, Sayed Mahmood, juru bicara Darul Ulum, mengatakan bahwa api dimulai oleh para penyusup dan pihak sekolah sangat sedih dengan kejadian itu.

“Orang tua harus yakin bahwa siswa aman dan telah tampak baik setelahnya,” katanya. Kebakaran mengikuti dugaan serangan pembakaran di sebuah Islamic Centre di London Utara Rabu lalu. Tulisan “EDL” ditemukan tertulis di sisi bangunan saat kejadian.

EDL adalah singkatan dari English Defense League (Liga Pertahanan Inggris), sebuah kelompok sayap kanan yang telah memprakarsai beberapa protes di London dan tempat lain sejak pembunuhan tentara Lee Rigby bulan lalu.

Namun pihak EDL membantah terlibat dalam insiden sebelumnya. Komisaris Bernard Hogan-Howe mengatakan ini adalah masa-masa sulit bagi masyarakat London.

“Kepolisian kini menyelidiki kebakaran yang mencurigakan di dua lokasi dalam komunitas Islam yang telah terjadi dalam beberapa hari terakhir. Untungnya tidak ada yang terluka, tetapi kita tahu bahwa kebakaran sering dapat berakibat fatal, “kata Howe.

“Jadi saya ingin meyakinkan masyarakat bahwa kita menggunakan berbagai taktik untuk melindungi lokasi yang mungkin rentan. Dalam semua distrik di London, kehadiran polisi meningkat di sekitar lokasi yang mungkin beresiko. Kami akan mempertahankan penjagaan  petugas berseragam,” tambahnya. (rh/mina)

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (2 votes, average: 8.50 out of 5)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Seratusan Pengacara di London Minta Penyelidikan Internasional untuk Kematian Mursi

Figure
Organization