Topic
Home / Narasi Islam / Resensi Buku / Utsman bin Affan: Si Super Dermawan

Utsman bin Affan: Si Super Dermawan

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Cover buku “Utsman bin Affan: Si Super Dermawan”
Cover buku “Utsman bin Affan: Si Super Dermawan”

Judul: Utsman bin Affan: Si Super Dermawan

Penulis: Nor Fadhilah

Penerbit: Diva press (Anggota IKAPI)

Cetakan: Pertama, April 2013

Tebal: 178 halaman

ISBN: 978-602-255-127-0

 

Rahasia Kekayaan dan Kedermawanan dari Utsman Bin Affan

Melakukan ketaatan kepada Allah pada waktu kaya adalah sesuatu  perkara yang sulit karena diwaktu itu banyak keinginan-keinginan kita untuk mempergunakan harta tersebut dan kadang kala kita lupa bersyukur terhadap apa yang diberikan Allah kepada kita selama ini. Berbeda halnya ketika kita tidak punya apa-apa maka pengharapan kita kepada Allah itu lebih besar karena tidak ada yang bisa menolong selain Allah.

Dalam perkara ini diperlukan suatu sosok yang bisa menjadi teladan kita bagaimana seharusnya mengelola kekayaan agar menjadi berkah yang bisa menyelamatkan di dunia dan di akhirat serta bagaimana cara hati agar tidak tergantung pada dunia. Hal itu mungkin sulit dilakukan bagi kita yang masih kurang ilmu dan keyakinan kepada Allah.

Salah satu sahabat Nabi yang termasuk as shabiqunal awwalun atau orang-orang yang pertama masuk islam yaitu Utsman bin affan adalah sahabat Nabi yang patut menjadi contoh bagi kita sekarang ini karena walaupun dia kaya tapi dia tetap tawadhu dan dermawan. Kisah-kisah tersebut tertuang dalam buku “Utsman bin Affan: Si Super Dermawan” yang ditulis oleh Nor Fadhilah dan diterbitkan oleh Diva Press.

Menurut Utsman bin affan yang diberi gelar oleh orang Arab yaitu “Al Ghani” atau orang kaya raya bahwa menurutnya bahwa kekayaan bukanlah tujuan untuk mendapatkan kebahagian melainkan hanyalah sarana dan juga menurutnya bahwa harta itu sebagai anugerah yang menagih tanggung jawab sosial. (hal. 20-21) hal ini berbeda sekali dengan kebanyakan orang bahwa harta adalah merupakan tujuan kebahagian akibatnya cara harampun diambil dan apabila harta itu diambil maka dia akan cemas dan bahkan stres memikirkan harta tersebut.

Di dalam buku ini diceritakan tentang rahasia dibalik kekayaan ustman bin affan yaitu bahwa dia seorang pedagang yang gigih dan tidak pernah menyia-nyiakan waktu dengan percuma. Utsman bin affan juga mengajarkan tentang bagaimana menjadi kaya yang bahagia bukan kaya yang diliputi kecemasan. Dalam hal ini ada dua kunci penting untuk menjadi kaya dan bahagia yaitu sabar dalam menjalani aktivitas sebagai pedagang dan beryukur atas pemberian Allah. (hal. 25-28)

Menjadi kaya itu biasa, tetapi menjadi kaya tetapi mempunyai sifat dermawan itu suit dicari di kehidupan yang penuh materialisme pada saat ini. Selain kaya Utsman bin affan juga suka mendermakan hartanya bahkan dia tidak pernah menuruti hawanafsunya yaitu contohnya ia rela menanggung pembiayaan perang sebesar 50% yang diambil dari harta kekayaanya dan juga dia berinisiatif memperindah mesjid nabawi pada waktu itu. (hal. 134)

Rahasia kedermawanan Utsman bin Affan juga diungkapkan dalam buku ini bahwa ada dua kunci utama apabila seseorang berderma yaitu keikhlasan dan tawakkal. Kalau tidak ada pada diri seseorang dua hal tersebut niscaya sia-sialah amalnya. (hal. 148-154)

Hadirnya buku ini merupakan angin segar bagi orang-orang kaya yang sampai saat ini masih kebingungan dalam menemukan hakikat untuk apa harta tersebut dipergunakan dan kepada siapa harta tersebut diberikan, sehingga menemukan kebahagian hakiki diakhirat  bukan kebahagian sesaat di dunia. Tentu saja caranya dengan mengambil contoh teladan Utsman bin affan ini. Maka, oleh sebab itulah mari kita pelajari dan teladani kehidupan Utsman bin affan dalam kehidupan kita sehari sehingga kita termasuk umat yang diridhai oleh Allah SWT. Amiin.

Selamat membaca….

Redaktur: Aisyah

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (6 votes, average: 9.17 out of 5)
Loading...
Pengajar di SD IT Tarbiatul Aulad, tinggal di Barabai, Kalimantan.

Lihat Juga

Akhir Kehidupan Sang Dermawan

Figure
Organization