dakwatuna.com – Hadits Rasulullah SAW bersabda, ”Barangsiapa yang percaya kepada Allah dan hari akhir, maka muliakan tamunya”. Telah disebutkan diatas bahwasannya Rasulloh telah mengajarkan tentang penghormatan terhadap tamu yang berkunjung dirumah kita, tentu inilah salah satu bukti bahwa Islam itu mengatur totalitas kehidupan kita. Baik dari segi ibadah ataupun kehidupan bermasyarakat, salah satunya adab bertamu dan menerima tamu. Betapa indahnya hidup dalam islam, kita diajarkan menempatkan tamu sebagai raja, kita muliakan tamu.
Suatu kali saya bersilaturahim kerumah kerabat, di sana saya dijamu dengan minuman yang serba panas. karena memang sudah akrab dan sudah tidak sungkan-sungkan lagi, saya pun menanyakan kenapa minuman yang mereka sajikan itu sangatlah panas. merekapun dengan bercanda sambil nyeletuk begini, “wedange panas ki ben kowe ki ra cepet-cepet bali je, le!” (airnya panas itu biar kamu tidak cepat-cepat pulang). Aku yang selama ini belum mengerti perihal ini, cukup kaget mendengar jawaban dari kerabatku itu. Ternyata ada cara berbeda yang dilakukan oleh orang jawa. Dalam menanggapi dan memuliakan tamu, orang jawa ada cara tersendiri.
Cara yang unik mereka sajikan yaitu dengan menyajikan minuman yang sangat panas. Hal ini bisa membuat tamu tersebut tidak cepat-cepat pulang. Sekilas sebelum saya tahu alasan mereka menjamu tamu dengan minuman yang panas, memang tidak terbayangkan kalau sesuatu yang memang terlihat biasa saja, ternyata mengandung sebuah filosofi yang sangat mendalam. Sebuah pelajaran yang memang tak nampak tetapi sangat menyentuh serta ini merupakan sebuah aplikasi dari berittiba` terhadap sunah-sunah Rasululloh SAW dalam bermuamalah dengan lingkungan sekitar kita.
Redaktur: Aisyah
Beri Nilai: