Topic
Home / Berita / Nasional / DPR Minta Freeport Diinvestigasi

DPR Minta Freeport Diinvestigasi

PT. Freeport (inet)
PT. Freeport (inet)

dakwatuna.com – Anggota Komisi IX DPR RI, Zuber Safawi mendesak aparat terkait menginvestigasi longsor di tambang PT. Freeport yang telah menyebabkan lima pekerjanya tewas dan 25 lainnya masih terjebak di tengah longsoran. “Meski fokus saat ini adalah penyelamatan para pekerja yang masih terjebak, namun aparat perlu melakukan evaluasi apakah kejadian ini berpotensi terulang,” kata Zuber di DPR, Kamis (16/5).

Secara khusus, Zuber juga mendesak PT. Freeport terbuka dan mengupdate perkembangan penyelamatan para pekerja yang masih terjebak dalam longsoran. Menurut informasi terakhir, masih 25 pekerja belum berhasil dievakuasi karena sulitnya medan. “Harus maksimalkan semua upaya, tim penyelamat dikejar waktu,” kata politisi PKS ini.

Zuber mempertanyakan upaya penyelamatan yang dilakukan hanya dengan alat sederhana seperti gergaji dan kereta dorong. “Bila dimungkinkan pakai teknologi kenapa tidak? Perusahaan sebesar Freeport pasti sudah canggih, kami mendesak semua upaya maksimal.”

Dirinya juga meminta seluruh jajaran aparat negara terkait, bersiaga membantu untuk mempercepat proses evakuasi pekerja yang sudah terjebak di bawah tanah selama hampir 72 jam.

Selain itu, evaluasi dan investigasi murni ditujukan untuk melihat sejauh mana Freeport menjamin keamanan para pekerjanya, termasuk standar prosedur K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) yang dijalankan, maupun Amdal (analisis mengenai dampak lingkungan) .

“Sektor pertambangan termasuk resiko tinggi, standar keselamatan pekerja juga harus ketat,” imbuhnya.

Dia mendesak aparat mengevaluasi instalasi bawah tanah di seluruh pertambangan PT. Freeport, untuk memastikan keamanan pekerja di dalamnya. “Apalagi sebagian besar pekerja di bawah tanah ini adalah anak bangsa, jangan sampai terkesan ada diskriminasi,” ujarnya.

Sebanyak 41 orang pekerja tambang PT. Freeport, seluruhnya asal Indonesia, terjebak di dalam longsor terowongan instalasi pelatihan bawah tanah PT. Freeport di Big Gossan, Tembagapura, Papua pada Senin (13/5). 11 pekerja berhasil lolos, 5 ditemukan tewas, sedangkan sisanya masih terjebak hingga kini.

Insiden runtuhnya tambang bawah tanah PT Freeport kali ini merupakan yang terbesar dengan jumlah korban terbanyak dalam beberapa tahun terakhir. Runtuhnya tambang yang menimpa pekerja pernah terjadi di lokasi tambang terbuka Grassberg pada 2003 yang menewaskan sejumlah pekerja.

Redaktur: Samin Barkah

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 7.00 out of 5)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

PKS Gencar Bantu Korban Gempa dan Tsunami Sulteng

Figure
Organization