Topic
Home / Berita / Silaturahim / Aksi Perdana “GKM on the Move”

Aksi Perdana “GKM on the Move”

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi - Gerakan KAMMI Menulis.
Ilustrasi – Gerakan KAMMI Menulis.

dakwatuna.com – Ketika sebagian orang di sana gemar menyebarkan isme-isme destruktif, maka mestinya di sini kita lebih getol memasarkan paham dan gerakan konstruktif. Virus baik berupa kegemaran menulislah yang coba kami taburkan. Maka, Gerakan KAMMI Menulis (GKM) mencoba keluar dari sangkar dan mendatangi para kader-kader intelektual muslim KAMMI komisariat se-Jakarta untuk berbagi.

Malam Ahad (5/5) pun menjadi kali pertama “GKM on the Move” diluncurkan. Adalah KAMMI Komisariat Mabda yang menjadi sasaran pertama penyebaran virus ini. Bertempat di Masjid Al-Hikmah, Mampang Prapatan Jakarta Selatan rombongan tim GKM on the Move beserta perwakilan kader KAMMI Komisariat Madani lain diberi kesempatan untuk berbagi ihwal pentingnya gerakan menulis secara umum, GKM, hingga tips menulis beberapa genre tulisan.

Dina Fauziah (Kadep Media dan Kehumasan KAMMI Madani) dalam sambutannya menyatakan bahwa agenda “GKM on the Move” adalah program yang dirancang departemennya demi lebih memasifkan GKM yang sudah ada sejak November 2011. Ini juga menjadi langkah awal sebelum menggelar training kehumasan yang rencananya digelar tidak lama lagi.

Ditambah lagi, Ketua Umum KAMMI Madani Dian Syahputra Pasaribu dalam prakatanya juga menjelaskan urgensi program ini untuk gerakan KAMMI depan. Hal serupa juga disampaikan oleh Riyan Fajri selaku Ketua Umum KAMMI Madani 2011-2012 sekaligus penggagas GKM. Bahkan Riyan menambahkan bahwa memang tren gerakan menulis dalam beberapa tahun ke depan memiliki kedudukan strategis. Sehingga sikap yang harus kita lakukan ada dua, lanjutnya, yaitu mengikuti tren gerakan positif ini atau membuat tren gerakan baru yang tentu tak lebih mudah daripada pilihan pertama.

Usai sesi sambutan-sambutan, agenda inti “GKM on the Move” pun dilancarkan. Dimulai dari sharing session tentang “Sejarah dan Latar Belakang Lahirnya GKM” oleh Riyan Fajri. Dijabarkannya bagaimana awal mulanya ide itu muncul.

“Aksi menulis sebagai sarana alternatif karena kampus para kader Madani yang melarang mahasiswanya untuk aksi adalah faktor pertama munculnya GKM waktu itu. Memang waktu itu ada ketakutan dalam diri beberapa kader awal bahwa jika mereka ketahuan ikut aksi beasiswa atau bantuan dana pendidikan lainnya bisa dicabut” kata Riyan.

Dikatakan pula oleh Riyan bahwa beberapa personel PP KAMMI seperti Inggar Saputra, Pangi Syarwi, dan Jusman Dalle turut andil dalam menstimulus gagasan ini melalui diskusi-diskusi bersama dirinya. Masih menurutnya, ternyata nama GKM tenar di daerah juga lantaran ketiga orang tadi yang ikut mencatut namanya manakalanya mengisi materi di KAMMI daerah atau komisariat se-Indonesia.

Sharing materi tentang pengenalan dan teknis kepenulisan pun menyusul setelah itu. Saya didaulat berbagi mengenai dua topik: menulis esai islami dan resensi buku. Dua genre tulisan ini memang sudah mulai saya akrabi sejak menjadi Kadep Humas KAMMI Madani periode lalu hingga diamanahi sebagai Kadep Kaderisasi saat ini. Menyadur dari berbagai sumber dan sekilas pengalaman, saya coba menyampaikannya dalam bentuk diskusi teori dan bedah karya langsung. Diskusi teori diisi dengan membicarakan definisi, tujuan, dan teknik pembuatan. Sementara untuk bedah karya saya menggunakan contoh esai Islam dan resensi buku karya saya yang pernah dimuat di media online.

Dilanjutkan kemudian, sesi sharing materi selanjutnya disampaikan oleh Anton Nuari dan Febrian Ambari. Keduanya ialah Staf Departemen Kaderisasi dan Kabiro Kestari KAMMI Madani. Jenis tulisan fiksi, khususnya cerpen adalah spesialisasi mereka. Mereka pun secara bergantian berbagi teori menulis cerpen yang tidak terlalu berbeda dengan nonfiksi. Namun uniknya, sesi ini berlangsung lebih interaktif. Ternyata beberapa kader KAMMI Mabda memang lebih tertarik untuk menulis fiksi. Bahkan ada beberapa yang sudah punya cerpen meskipun tidak dipublikasikan. Sama dengan Afilin, Anton dan Febri pun tak lupa menyampaikan pentingnya menulis di sela-sela penyampaian materinya.

Demikian secara singkat laporan launching dan aksi perdana “GKM on the Road”. Kembali kami nyatakan bahwa harapannya ini bukan agenda formalitas, tapi ada follow up serius dari para peserta. Untuk itu KAMMI Madani telah menyatakan siap bersama-sama membersamai proses belajar dan berlatih menulis ini. Nantikan kehadiran kami, di komisariat-komisariat lain se-Jakarta. Salam semangat berbagi. Terus berkarya dan menginspirasi.

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (2 votes, average: 10.00 out of 5)
Loading...

Tentang

Aktivis Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).

Lihat Juga

Opick: Jangan Berhenti Bantu Rakyat Palestina!

Figure
Organization