Topic
Home / Berita / Nasional / Munas I ISMI dan Simposium Nasional “Peran Pengusaha Muslim dalam Memperkuat Pembangunan Ekonomi Nasional”

Munas I ISMI dan Simposium Nasional “Peran Pengusaha Muslim dalam Memperkuat Pembangunan Ekonomi Nasional”

Penyelenggara Munas ISMI
Penyelenggara Munas ISMI

dakwatuna.com – Dampak tsunami keuangan global yang begitu dahsyat dalam satu dasawarsa terakhir ini, adalah bukti kegagalan ideologi pasar bebas dan bisa menjadi awal kehancuran menyeluruh dari sistem kapitalisme global. Ke depan menunjukkan, dunia membutuhkan tatanan ekonomi baru yang mengusung nilai-nilai moral (halal dan thayib), bahkan dari sebagian ulama, ada yang menyampaikan, segala sesuatu memiliki takdirnya sendiri, termasuk ajal bagi ekonomi neo-liberalisme.

Berkaitan hal tersebut, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU), Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah), dan Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI), pada 18 Desember 2012 di JCC Jakarta, bersamaan dengan Pembukaan Silaknas ICMI Tahun 2012, telah mendeklarasikan berdirinya Ikatan Saudagar Muslim se-Indonesia (ISMI) sebagai wadah berkumpulnya para pedagang/usahawan/saudagar Muslim di Indonesia.

Kegiatan ISMI dilandasi etika bisnis sebagai berikut:

  1. Mendasari kegiatan bisnis dengan sifat-sifat nubuwwah (kenabian), yang disingkat SAFT, yaitu: Shiddiq (jujur), Amanah (terpercaya/kredibel), Fathanah (cerdas/bijaksana), dan Thabligh (komunikatif).
  2. Menegakkan dunia usaha di atas pilar ekonomi syariah, yaitu: keadilan, keseimbangan, dan kemaslahatan, serta berdiri di atas pondasi ekonomi syariah yang kokoh, yaitu: ukhuwah, syariah, akhlak dan akidah.
  3. Membebaskan dunia usaha dari praktek bisnis yang terlarang, yaitu bisnis yang mengandung judi, spekulasi, bunga, maksiat, zhalim, barang haram, serta suap dan korupsi.
  4. Melandasi kegiatan bisnis dengan prinsip-prinsip good corporate gavernance, yaitu: keadilan, transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab, moralitas, dan kemandirian.

ISMI diharapkan mampu melakukan koreksi terhadap tatanan ekonomi global, bahkan termasuk memberikan solusi bagi ketahanan ekonomi nasional dari pengaruh tatanan ekonomi global. Sistem Ekonomi Syariah perlu dijadikan penyelesaian masalah ekonomi yang lebih adil, sebagai format baru sistem ekonomi global yang lebih beradab dan bermartabat. Kehadiran SMI diharapkan menjadi perpanjangantangan KADIN khususnya untuk Negara-negara Timur Tengah.

Dalam rangka kesinambungan pendirian ISMI dan mencari masukan tentang Pembangunan Ekonomi Indonesia, akan dilaksanakan Simposium Nasional: “Peran Pengusaha Muslim dalam Memperkuat Pembangunan Ekonomi Nasional” & Munas 1 Ikatan Saudagar Muslim Se-Indonesia, Manggala Wanabhakti, Jakarta, Jum’at 26 April 2013, Pukul 13.00 WIB. Pidato Kunci oleh Prof. Dr. -Ing. BJ

Habibie, serta Sambutan Penggagas Pendirian ISMI, oleh: KH Amidhan (MUI), Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj (PBNU), Prof. Dr. M. Din Syamsuddin (PP Muhammadiyah), dan Dr. Marwah Daud Ibrahim(ICMI).

Dalam Munas 1 ISMI akan dipilih Tim Formatur sebanyak 5 orang yang akan menetapkan 1 orang Ketua Umum. Selanjutnya, Ketua Umum bersama formatur akan menyusun kelengkapan kepengurusan pusat ISMI. Selain itu, ditetapkan AD/ART ISMI sebagai pedoman bagi organisasi tersebut.

Acara ini dihadiri 600 orang dari unsur pengusaha muslim tingkat pusat dan daerah, asosiasi pengusaha dari berbagai organisasi Islam di Indonesia, KADIN, BUMN, BUMD, Perusahaan-perusahaan swasta, Perguruan Tinggi, Parpol, LSM, Kedubes Negara-negara Sahabat, dsb.

Jakarta, 24 April 2013

Dr. Sugiharto, SE, MBA. (Ketua Panitia Pengarah)
KH. Amidhan (MUI)
Drs. Slamet Effendy Yusuf,M.Si. (PB NU)
Syafruddin Anhar, SE. MM. (PPMuhammadiyah)
Dr.Marwah Daud Ibrahim (ICMI)

Redaktur: Samin Barkah, Lc. M.E

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Dewan Pengawas Syariah LAZNAS Seluruh Indonesia Gelar Silaturahim Bersama di Jakarta

Figure
Organization