Topic
Home / Narasi Islam / Resensi Buku / 6 Kecerdasan Seni Menata Hidup

6 Kecerdasan Seni Menata Hidup

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.

Judul : 6 Kecerdasan Seni Menata Hidup
Penulis : DR. Ahmad Al Barra’ Al Amiri
Penerbit : Tarbawi Press
Cetakan : I, Desember 2012
Tebal : x + 204 Halaman 

 

Enam Pilar Kesuksesan

Cover buku "6 Kecerdasan Seni Menata Hidup".
Cover buku “6 Kecerdasan Seni Menata Hidup”.

dakwatuna.com – Betapa banyak orang yang memimpikan sukses, namun tidak sedikit dari mereka yang justru mendapatkan kegagalan dalam hidupnya. Kegagalan tersebut disebabkan oleh banyak faktor. Mulai dari salah memahami makna sukses, salah dalam cara menggapainya, juga ketidakjelasan tujuan para pemburu sukses itu sendiri.

Buku yang merupakan rangkuman setengah abad perjalanan hidup penulisnya ini mengajak para pembaca untuk meneliti satu persatu pilar-pilar kesuksesan. Jika diibaratkan, sukses adalah bangunan utuh yang terdiri dari enam pilar yang saling berkaitan satu dengan lainnya.

Kecerdasan Spiritual adalah pilar pertama. Hal ini sesuai dengan maksud diciptakannya manusia ke dunia ini. Bahwa Tuhan Yang Maha Menciptakan, menugaskan kita ke dunia dengan bermacam tugas. Sehingga, mereka yang sukses dalam kehidupannya adalah mereka yang berhasil melaksanakan perintah Tuhan dengan baik. Maka, kecerdasan spiritual erat kaitannya dengan seberapa baik hubungan antara seseorang dengan penciptanya.

Selanjutnya adalah Kecerdasan Jiwa. Dalam hal ini, penulis mengatakan, “Spiritual dan jiwa satu sama lain saling terkait. Dan ini adalah hal yang alami. Karena manusia itu semuanya satu kesatuan.”(Hal 71). Di dalam bab ini, penulis setidaknya menyajikan tentang tiga hal: Keutamaan yang harus diperoleh dan kehinaan yang harus dihindari, Tujuh karakter jiwa dan bagaimana mengambil manfaat darinya serta Beberapa nasihat untuk melepaskan diri dari keresahan.

Spiritual dan jiwa erat kaitannya dengan hati. Oleh karenanya, kedua pilar tersebut hanya bisa diperoleh dengan banyak mendekatkan diri kepada Sang Pencipta sebagai sumber dari segala macam kebaikan di muka bumi ini.

Pilar ketiga adalah Kecerdasan Pikiran. Pusat dari kecerdasan ini ada di dalam otak. Untuk mencapai derajat cerdas pikiran, penulis menyebutkan empat hal yang bisa dilakukan: Beretika yang luhur, Berdiskusi, Membaca dan Menulis. (Hal 126-132). Di dalam bab ini, disebutkan pula jenis-jenis berpikir dan kesalahan-kesalahannya.

Ketiga pilar tersebut adanya di dalam diri. Berhasil dan tidaknya seseorang dalam mengelolanya bisa dilihat dari Kecerdasan Sosial sebagai pilar keempat. Hal ini merupakan masalah penting yang seringkali luput dari perhatian. Sehingga, banyak dijumpai orang yang kualitas hubungannya baik dengan penciptanya namun kasar terhadap istri dan keluarganya. Atau, seseorang yang secara kognitif pandai, bergelar doktor, namun melakukan korupsi.

Keempat pilar itu terasa kurang lengkap tanpa adanya Kecerdasan Fisik. Dalam keadaan sehat, dua hal yang harus dilakukan adalah mengkonsumsi makanan sehat dan melakukan olahraga sesuai kemampuan. Sedangkan dalam keadaan sakit, penulis membeberkan sepuluh nasihat bijak terkait sakit. Di antaranya, “Bekali diri Anda dengan wawasan kesehatan! Bacalah buku-buku bermutu tentang kesehatan umum, penyakit-penyakit yang sedang mewabah dan sarana-sarana pengobatan.” (Hal 172).

Terakhir adalah Kecerdasan Harta. Komponen utamanya ada pada tiga hal: perencanaan, pembukuan dan analisa. Yaitu merencanakan seberapa besar pendapatan, membukukan setiap pengeluaran dan menganalisa kedua hal tersebut. Yang menarik, penulis menegaskan bahwa kebahagiaan (kesuksesan) bukanlah terletak pada seberapa banyak harta seseorang. Karena banyaknya harta dan kebahagiaan adalah dua hal yang sangat berbeda. Hal 177).

Redaktur: Lurita Putri Permatasari

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (7 votes, average: 6.57 out of 5)
Loading...

Tentang

Penulis, Pedagang dan Pembelajar

Lihat Juga

Meraih Kesuksesan Dengan Kejujuran (Refleksi Nilai Kehidupan)

Figure
Organization