Topic
Home / Narasi Islam / Resensi Buku / Dalam Lingkaran Cinta

Dalam Lingkaran Cinta

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.

Judul: Dalam Lingkaran Cinta

Penulis: Muhammad Sholich Mubarok

Twitter Penulis: @paramuda

Penerbit: Piguna Books – nulisbuku.com

Cetakan: I April 2013

 

Cover buku "Dalam Lingkaran Cinta".
Cover buku “Dalam Lingkaran Cinta”.

Dalam Lingkaran Cinta: Saat Ukhuwah Tak Sebatas Kata

dakwatuna.com – “Hadap-hadapanlah antum dengan teman yang duduk di sebelah Antum,” pinta Murabbi kepada kami yang sedang memasuki materi hakikat ukhuwah.

Aku pun melakukannya. Aku berhadap-hadapan dengan Ilyas, ikhwah yang paling dekat dengan diriku.

“Lalu, saling berpegangan erat tangan kalianlah,” lagi-lagi kami melakukan perintah Murabbi.

“Untuk buktikan makna ukhuwah, katakanlah dengan penuh kasih sayang. Akhi, aku mencintaimu karena Allah, lalu berikan barang yang paling Antum sukai dan sedang Antum bawa saat ini. Silakan.”

Aku menatap “Fiqih Dakwah” Syaikh Musthafa Masyhur. Haruskan aku menyerahkan barang yang aku cintai ini, yang baru saja aku beli dengan hasil keringat sendiri? Buku yang dibeli oleh seorang tukang keripik?

Salah satu adegan di dalam cerpen berjudul “Bila Buku Dipertaruhkan” cukup menyentil nurani saya.  Mengingatkan kembali akan makna ukhuwah yang pernah tertanam di otak saya, saat masih duduk di bangku kuliah. Adegan itu pernah saya alami juga, di awal kegiatan Mentoring Rohani Islam. Berhadap-hadapan dengan seorang teman, saling meminta maaf, lalu membasahi bahu teman dengan air mata. Ukhuwah, satu kata indah yang mengikat hati setiap mukmin dengan mukmin lainnya.

Tingkatan tertinggi di dalam ukhuwah adalah manakala kita sanggup memberikan barang kecintaan kita kepada orang lain. Saya teringat saat seorang teman memuji gamis yang dipakai seorang akhwat. Akhwat itu lalu berkata, “Aduh, berarti saya harus memberikan gamis ini ke anti ya!” Yah, kejadian itu tak terjadi. Sebab, sang teman menolak. Inilah indahnya ukhuwah, yang diteladani dari hubungan para sahabat nabi, saat kaum Muhajirin berhijrah, dan ditampung di rumah-rumah kaum Anshar. Kaum Anshar begitu ringan tangan memberikan apa pun yang mereka miliki untuk kaum Muhajirin. Sudahkah kita sampai ke tingkatan itu? Jangankan memberikan benda kesayangan kepada sahabat, mendengar sahabat kita mendapatkan rezeki saja belum tentu kita ikut berbahagia. Yang ada malah iri dan dengki.

Kisah-kisah di dalam buku “Dalam Lingkaran Cinta” karya M. Sholich Mubarok ini benar-benar menyentil saya. Saya rindu membaca cerita yang bisa mendekatkan hati kepada Sang Pencipta, mengeratkan kasih sayang kepada sesama muslim, mengenyahkan ego, prasangka buruk, dan nafsu pribadi. Saya rindu sekali membaca buku yang menggetarkan hati, dan saya menemukan di sini. Buku ini merangkum semua kisah cinta, suami kepada istri, sahabat kepada sahabat, dan semua yang ada di dalam lingkaran Islam.

Ada kisah seorang suami yang membenci bunga mawar, tapi harus memaksakan diri membeli bunga mawar untuk istrinya yang sedang sekarat, karena sang istri sangat ingin melihat bunga mawar sebelum ajal menjemput. Kisah ini tertulis dengan indah di dalam cerpen berjudul “Lelaki Bunga.” Di lain tempat, ada kisah seorang santri yang harus melawan nafsunya untuk mencuri sandal di bulan Ramadan, tapi akhirnya kalah juga karena terbentur oleh keadaan dalam cerpen berjudul “Siapa Penculik Sandal Gesit.” Dan beberapa kisah terjadi dalam lingkup jurnalistik, di mana sang penulis berkiprah. Perjuangan seorang wartawan muda saat harus meliput penangkapan seorang koruptor, bahkan saat harus mengikuti peluncuran film LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transeksual). Semua kisah ditulis dengan bahasa yang mudah dicerna dan penuh hikmah.

Namun, tak ada gading yang tak retak. Sebagai buku yang diterbitkan indie, buku ini sudah baik secara kover, kertas, bidding, dan layout isi. Sayangnya, editorialnya masih harus dibenahi. Sebagai buku yang dicetak POD (Print on Demand), perbaikan-perbaikan itu masih memungkinkan. 

Redaktur: Lurita Putri Permatasari

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 8.00 out of 5)
Loading...

Tentang

Penulis Buku �Taaruf: Proses Perjodohan Sesuai Syariah� dan �Cinderella Syndrome.

Lihat Juga

Semusim Cinta, Ajang Menambah Ilmu dan Silaturahim Akbar WNI Muslimah Se-Korea Selatan

Figure
Organization