Topic

Cinta

Ilustrasi - Kapal laut menerjang ombak dan badai. (inet)

dakwatuna.com 

Seperti angin membadai…
kau tak melihatnya, tapi merasakannya.
Begitulah cinta, ia ditakdirkan menjadi kata tanpa benda.
Seperti banjir menderas, kau tak kuasa mencegahnya dan hanya bisa ternganga saat ia menjamah seluruh permukaan bumi. Demikianlah cinta.

Cinta ditakdirkan menjadi makna paling santun yang menyimpan kekuatan besar.
Tak terlihat, hanya terasa.
Tapi dahsyat.

Cinta seperti api yang menyala-nyala.
Kau tak kuat melawannya.
Hanya bisa menari saat ia mengunggun.
Seperti itulah cinta…

Cinta adalah kata tanpa benda.
Mutiara bagi ribuan makna.
Wakil dari sebuah kekuatan tak terkira.
Tapi ia jelas, sejelas matahari.

Cinta adalah lukisan abadi dalam kanvas kesadaran manusia. Lukisan. Bukan definisi. Ia disentuh sebagai sebuah situasi manusiawi…

Cinta merajut semua emosi manusia…
begitu agung tapi juga terlalu rumit..
begitulah cinta.
Cinta adalah makna kebenaran dalam penciptaan…
Cinta tidak tumbuh dalam hati yang dipenuhi keangkuhan, angkara murka dan dendam…

Iman itu laut, cintalah ombaknya…
Iman itu api, cintalah panasnya…
Iman itu angin, cintalah badainya…

Cinta itu memanusiakan manusia dan mendorong kita memperlakukan manusia dengan etika kemanusiaan…

Cinta adalah kegilaan jiwa.
Saat ia merasuki jiwa, energimu jadi berlipat, mendidih bak kawah yang siap meledak dan membakar sekelilingnya.

Cinta adalah kekuatan perubahan yang dahsyat.
Selalu berusaha memahami dan menghidupkan.
Membuat manusia lebih peka dan saling menghargai.
Tidak seperti kekerasan, cinta justru butuh kesabaran dan usaha dari dalam. Lebih dari sekedar kekuatan fisik.

Kekuatan cinta mampu membelah badan bulan. Mampu memecahkan tengkorak tanpa pukulan, bahkan menghancurkan tentara Fir’aun tanpa pertempuran.

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (15 votes, average: 8.93 out of 5)
Loading...
Politikus Indonesia. Salah satu pendiri Partai Keadilan 1998 dan PKS 2003. Terpilih menjadi anggota DPR periode 2004-2009 dan 2009-2014. Merampungkan sarjana jurusan syariah pada 1992. Diangkat menjadi presiden dalam situasi badai yang menerpa PKS. Ia menggalang konsolidasi partai dengan tagline “Cinta. Kerja. Harmoni.” Mengikuti program American Council for Young Political Leader (ACYPL) di Amerika Serikat (2000) dan Kursus Singkat Angkatan ke-9 Lemhanas. Menulis 10 buku di antaranya Delapan Mata Air Kecemerlangan (2009), Momentum Kebangkitan (Kumpulan Pidato) (2014) dan Gelombang Ketiga Indonesia (2014).

Lihat Juga

Semusim Cinta, Ajang Menambah Ilmu dan Silaturahim Akbar WNI Muslimah Se-Korea Selatan

Figure
Organization