Memahami Laki-Laki yang Berada di Dalam Gua

dakwatuna.com – Banyak perempuan yang mengeluh ketika laki-laki yang ada di rumahnya, entah itu ayah, suami, saudara atau anak menjadi diam dan tidak banyak bicara. Bahkan pada banyak kesempatan mereka cenderung untuk menyendiri dan menjauh dari banyak orang. Tingkahnya menjadi tidak biasa, mereka tidak banyak merespon ketika diajak berbicara, hanya menjawab satu-satu patah kata saja, kadang cenderung emosional ketika ia diserang dengan banyak pertanyaan. Jika seorang perempuan tidak mengetahui kenapa seorang laki-laki bersikap demikian, bisa dipastikan akan muncul pikiran negatif. Perempuan akan merasa bahwa laki-laki tersebut sedang marah atau tidak lagi peduli seperti biasanya.

Padahal bukan demikian, ini dikarenakan persoalan karakter dasar yang ada pada laki-laki. Laki-laki cenderung diam ketika menghadapi permasalahan, berbeda dengan perempuan yang ketika mendapatkan masalah ia akan banyak bercerita. Dan sepertinya pendiam juga merupakan sifat laki-laki secara umum, bukankah jarang ada laki-laki yang ngerumpi, kalaupun ada yang hobi bercerita rankingnya di bawah ranking perempuan dalam bercerita.

Perlu kita ketahui bersama bahwa ketika menemukan seorang laki-laki sedang dalam kondisi diam, kemungkinan ia berada dalam salah satu kondisi di bawah ini:

1. 1.      Ia sedang mempunyai banyak pertanyaan dan belum menemukan jawaban.
2. 2.      Ia sedang menghadapi krisis atau problem berat yang mungkin baru pertama dihadapinya.
3. 3.      Ia sedang fokus memikirkan sesuatu dengan sangat mendalam.
4. 4.      Ia sedang mengumpulkan semua semangat dan cita-citanya.

Diamnya laki-laki pada kondisi inilah yang disebut dengan gua nya laki-laki, kondisi di mana ia hanya ingin sendirian saja, menyendiri tanpa diganggu, berkhalwat dengan banyak permasalahan yang membebani pikirannya.

Lalu apa yang harus kita (laki-laki atau perempuan) lakukan jika menemukan laki-laki yang sedang berada di dalam gua nya?  Sikap terbaik yang kita lakukan adalah:

1. 1.      Menunda berdiskusi serius dengannya karena ia sedang membutuhkan konsentrasi penuh untuk menyelesaikan masalahnya.
2. 2.       Membuat suasana yang tenang di sekitarnya.
3. 3.       Jangan memancingnya untuk bercerita tentang masalahnya.
4. 4.      Hindari mengganggu kesendiriannya atau memprotes sikapnya.
5. 5.      Bersabar menunggu hingga ia keluar dari gua nya.

Semoga dengan sikap demikian, ia akan cepat menyelesaikan “semedi” nya di dalam gua, dan kembali ke kehidupan luar gua bersama kita. Karena laki-laki punya gua tersendiri yang tidak bisa dimasuki sesiapapun selain dirinya sendiri.

Redaktur: Lurita Putri Permatasari

(5 votes, average: 10.00 out of 5)

Loading...

Tentang Adrian Fetriskha

Seorang ayah lulusan SD Inpres. Saat ini sedang menjadi pelayan masyarakat di Pemerintahan Provinsi Sumatera Barat.