Topic
Home / Berita / Internasional / Afrika / Presiden Mesir: “Tidak Benar Presiden Terlibat Konflik dengan Militer atau Lembaga Pemerintahan”

Presiden Mesir: “Tidak Benar Presiden Terlibat Konflik dengan Militer atau Lembaga Pemerintahan”

Presiden Mesir Muhammad Mursi. (Reuters/ROL)
Presiden Mesir Muhammad Mursi. (Reuters/ROL)

dakwatuna.com – Kairo. Presiden Mesir Muhammad Mursi pada Selasa membantah laporan media massa bahwa pihaknya terlibat konflik dengan militer dan lembaga pemerintahan lain.

“Tidak benar saya sebagai presiden terlibat konflik dengan militer atau lembaga pemerintahan,” kata Presiden Mursi dalam acara dialog nasional di Istana Negara Al Ettihadiyah, Kairo.

Kepala Negara menegaskan pihaknya selalu melakukan kontak intensif dengan pimpinan semua lembaga pemerintahan termasuk militer, kepolisian dan intelijen.

“Sesuai undang-undang, saya selaku presiden merupakan komandan tertinggi Angkatan Bersenjata, Kepolisian dan Intelijen negara, dan oleh karena itu setiap saat saya memantau aktivitas mereka untuk menjamin stabilitas keamanan negara,” katanya.

Pada pekan lalu, santer beredar rumor di jejaring sosial bahwa Menteri Pertahanan merangkap Panglima Angkatan Bersenjata Jenderal Abdul Fatah Al Sisi mengundurkan diri.

Juru Bicara Militer Letkol Ahmed Mohamed Aly membantah rumor pengunduran diri Jenderal Al Sisi tersebut.

Bantahan juga muncul dari Istana Al Ettihadiyah melalui Juru Bicara Presiden, Yasser Aly.

Rumor pun mereda setelah pada Jumat (22/2) Presiden Mursi menerima Jenderal Al Sisi di Istana Ettihadiyah.

Sementara itu, Dialog Nasional bertema “Dialog untuk Jaminan Pemilu Bersih” yang diprakarsai Presiden Mursi itu dihadiri 13 Partai Politik termasuk Partai Kebebasan dan Keadilan — sayap politik Ikhwanul Muslimin, dan Partai Al Nur — sayap politik Salafi.

Kedua partai kubu Islam tersebut pada Pemilu legislatif tahun lalu memenangkan 70 persen suara pemilih.

Namun sejumlah partai oposisi termasuk “Front Penyelamat Bangsa (National Salvation Front/NSF)” memboikot dialog nasional tersebut.

NSF beranggotakan tokoh-tokoh oposisi utama seperti Mohamed Elbaredai, dan dua mantan calon presiden yang dikalahkan Mursi, yaitu Amr Moussa dan Hamdun Sibahi.

Pemilu parlemen dijadwalkan akan berlangsung empat tahap yang dimulai pada 22 April mendatang.

Sedianya tahap awal pemilu itu dimulai pada 27 April, namun dimajukan atas permintaan Gereja Koptik karena bertepatan dengan hari libur umat Koptik.

Presiden Mursi mengungkapkan, sejumlah pemantau lokal dan internasional termasuk Uni Eropa dan Carter Center, AS, telah menyatakan kesediaannya untuk memantau pemilu legislatif tersebut. (M043/Z002/B Kunto Wibisono/Ant)

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (8 votes, average: 9.00 out of 5)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Konflik Air Antara Ethiopia, Sudan, dan Mesir

Figure
Organization