Topic
Home / Berita / Nasional / Jubir FPI Rencananya Akan Dijadikan Caleg PPP

Jubir FPI Rencananya Akan Dijadikan Caleg PPP

Ilustrasi - Lambang PPP. (inet)
Ilustrasi – Lambang PPP. (inet)

dakwatuna.com – Fenomena kader pindah parpol dan perekrutan kader baru makin meningkat saat penyusunan daftar caleg. Yang terbaru, PPP merekrut Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman dan anak pimpinan Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang yang juga anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Indramayu Anis Khairunnisa sebagai caleg untuk berlaga di Pemilu 2014.

Aksi kader pindah parpol juga dialami Partai Nasional Demokrat (Nasdem). Partai yang diketuai Surya Paloh itu mendapatkan tambahan dua kader Golkar dan satu kader PPP. Dua kader Golkar itu adalah Malkan Amin dan Mamat Rahayu, sedangkan dari PPP adalah Maiyasyak Johan. Ketiganya kini menjadi anggota DPR mewakili partai masing-masing.

Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali (SDA) mengatakan, partainya mengusung Munarman sebagai salah seorang caleg karena melihat potensi yang bersangkutan. Sebagai pengacara dia dianggap memiliki kualifikasi untuk bisa masuk dunia politik. “Dia pengetahuannya juga baik,” ujar SDA di kompleks parlemen Rabu (30/1).

Rencananya, Munarman ditempatkan DPP PPP untuk memperebutkan kursi DPR dari daerah pemilihan Sumatera Selatan. Mengingat mantan ketua YLBHI itu juga berasal dari daerah tersebut.

SDA mengakui, sempat ada sejumlah pihak di internal partainya yang mempertanyakan niat mengusung Munarman sebagai caleg. Namun, menurut dia, pihaknya meyakinkan bahwa semua pihak itu perlu dirangkul. “Termasuk ketika saya dulu menolak keras Ahmadiyah, terus mau dikerasi atau dirangkul. Dengan dirangkul bisa komunikasi, tukar pikiran, bisa saling memberikan masukan positif,” tuturnya memberikan alasan.

Menyangkut Anis Khairunnisa, SDA menyatakan, dirinya sendiri yang meminta secara langsung kepada sang ayah, “Insya Allah, anaknya (Panji Gumilang) tinggal konfirmasi,” terang mantan ketua umum PB PMII tersebut.

Sementara itu, masuknya Malkan, Mamat, dan Maiyasyak ke Nasdem dideklarasikan di kantor DPP kemarin. Mereka memiliki alasan seragam atas bergabungnya ke Nasdem. Malkan, misalnya, menyebut tertarik bergabung karena alasan gerakan perubahan yang disuarakan Nasdem.

“Setelah membaca cepat program-program Partai Nasdem, saya memiliki keyakinan ingin berkontribusi,” ujar pria kelahiran Barru, Sulsel, itu. Malkan secara resmi menyatakan mundur dari Golkar pada 28 Januari lalu.

Malkan mengungkapkan, dirinya masuk ke Nasdem bukan karena kekhawatiran bahwa Golkar tidak akan mencalonkan dirinya. Dia menyatakan, DPP Golkar telah memberikan kesempatan kepada semua anggota dewan yang aktif saat ini untuk mencalonkan diri lagi. “Jadi, bukan alasan itu,” tegasnya. Menurut dia, alasan lebih lanjut adalah dirinya ingin berkontribusi lebih di Nasdem.

Maiyasyak menambahkan, alasan dirinya bergabung lebih disebabkan keadaan yang dinilainya serbakonservatif. Pria yang sudah dua periode di DPR itu tampaknya merasa jenuh dengan situasi politik yang dirinya hadapi. “Tidak ada lagi tantangan. Adalah keliru tidak mencoba di atas tantangan yang ada,” tandas pria yang baru kemarin pagi menyatakan mundur tersebut.

Meski kader baru, dari segi usia, mereka adalah anggota dewan senior. Mamat yang berasal dari Banten sudah genap berusia 60 tahun pada 2012. Malkan lebih senior karena mantan Wasekjen DPP Partai Golkar itu sudah berusia 66 tahun. Sedangkan Maiyasyak adalah yang paling “muda” karena “baru” berusia 56 tahun.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Nasdem Ferry Mursyidan Baldan menilai tidak perlu ada dikotomi antara usia tua dan muda. Ferry menyatakan, para politikus bergabung saat ini karena kesamaan visi dan misi. “Istilah tua dan muda itu memicu konflik,” tuturnya.

Menurut Ferry, perdebatan usia bukanlah hal yang menarik. Sebab, hal-hal yang sifatnya pemberian Tuhan tidak perlu menjadi bahan perdebatan. “Kita abaikan saja,” tegasnya.

Ferry tidak membantah jika selama ini Nasdem melakukan jemput bola dalam merekrut kader dari partai lain. Namun, perekrutan itu juga dilandasi sejumlah persyaratan. “Yang utama adalah siap menjadi anggota DPR, bebas dari kasus hukum, dan lolos tes kesehatan,” paparnya. Ferry menyatakan, masih akan ada rekrutan kader parpol lain yang menyusul. “Kalau itu rahasia kami,” ujarnya tanpa mau menyebut nama.

Mantan Ketua Umum Partai Nasdem Patrice Rio Capella menambahkan, masuknya kader yang sudah senior justru memperkaya internal Nasdem. Gerakan perubahan yang diusung Nasdem selama ini juga tidak mengenal usia. “Yang muda punya speed and power, yang tua lebih wise,” ujarnya. (dyn/bay/ken/c9/agm/jppn)

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Saat Aksi 112, FPI Payungi Pasangan Pengantin yang Akan Menikah di Katedral

Figure
Organization