Topic
Home / Pemuda / Mimbar Kampus / Aku Mentor, Aku Bangga…

Aku Mentor, Aku Bangga…

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi - Praktikum Agama Islam Universitas Mulawarman. (Dwipa Aprianur)
Ilustrasi – Praktikum Agama Islam Universitas Mulawarman. (Dwipa Aprianur)

dakwatuna.com – Di kampusku, Universitas Mulawarman ada aktivitas praktikum agama Islam. Setiap mahasiswa yang mengambil mata kuliah agama Islam wajib mengikuti kegiatan ini. Praktikum agama Islam atau yang lebih popular disebut mentoring merupakan aktivitas pembinaan keislaman yang mencakup: Bina Baca Al-Qur’an (BBAQ), fiqih thaharah dan shalat serta penyelenggaraan jenazah (janaiz). Mahasiswa yang berperan sebagai pemandu disebut mentor. Mentor adalah mahasiswa senior minimal telah menginjak semester 3 yang sebelumnya mendapatkan pembekalan dan seleksi melalui Madrasah Mentor Mulawarman (M3). Mentor adalah mahasiswa yang juga aktif di Lembaga Dakwah Kampus. Mereka meluangkan waktunya untuk saling berbagi dan mengajarkan ilmu yang dimilikinya. Menjadi mentor adalah sebuah pilihan. Pilihan yang bersumber dari hati nurani dan perenungan akan hakikat dakwah dan misi hidup seorang muslim. Aku adalah seorang mentor. Sudah 3 tahun aku menjalani aktivitas ini. Selama 3 tahun ada duka banyak sukanya. Ada kendala banyak kemudahannya, insya Allah jika niat lurus dan berkeyakinan kuat serta percaya akan janji Allah SWT, semua akan di mudahkan.

Sebentar lagi Madrasah Mentor Mulawarman kembali di laksanakan. Jikalau tidak ada halangan awal bulan maret tahun ini. Untuk para peserta yang sudah terdaftar dan yang akan mendaftar dan seluruh mahasiswa yang ada di negeri ini. Aku punya beberapa alasan mengapa aku mau menjadi seorang mentor.

 

Belajar yang paling efektif adalah dengan mengajar, jadilah mentor.

Mendapat reward dari Allah SWT (QS. Ali Imran: 104), jadilah mentor.

Ingin selalu terjaga dan termotivasi untuk menjadi pribadi lebih baik, jadilah mentor.

Mau jadi penerus pekerjaan dan tugas Rasulullah Muhammad SAW, jadilah mentor.

Mengenal dan dikenal banyak orang. Banyak teman, jadilah mentor.

Melakukan pekerjaan yang mulia (QS. Fussilat: 33), mau? Jadilah mentor.

Mengurangi waktu tidak produktif (banyak waktu luang) agar bermanfaat, jadilah mentor.

Ingin mendapat unta merah. Sesuatu yang lebih baik daripada dunia dan seisinya (Shahih Muslim No. 4423), jadilah mentor.

Ingin mendapat banyak pahala dan kebaikan, jadilah mentor.

Mampu berkomunikasi dan melatih kepemimpinan, jadilah mentor.

Ingin menjadi aktor penting dalam perbaikan generasi, jadilah mentor.

Menjadi penyelamat saudaranya yang tidur lelap di dalam rumah yang terbakar (perumpamaan), jadilah mentor.

Bertambah shalih dan shalihah, jadilah mentor.

Melakukan pekerjaan orang-orang yang mulia (QS. Asy Syura: 13), jadilah mentor.

Ingin menjadi pahlawan? Guru adalah pahlawan. Guru adalah mentor, jadilah mentor.

Semakin terpacu untuk banyak belajar dan terus belajar dengan beragam keterampilan, jadilah mentor.

Menjaga agar tetap istiqamah pada kebaikan, jadilah mentor.

 

Walau aku yakin masih ada ribuan alasan lagi yang akan kita dapatkan nantinya ketika kita memilih dan turut terlibat menjadi seorang mentor. Intinya bagiku menjadi seorang mentor adalah sebuah keberkahan dari Allah SWT. Kesempatan berharga dan sangat langka dan tak aku sia-siakan. Aku ingin turut berperan dalam perbaikan, karena mentoring untuk Indonesia dan dunia tersenyum kembali.

Terakhir, teringat akan perkataan pimpinan pondok pesantren dalam sebuah tayangan film “Negeri Lima Menara”. Beliau menyampaikan: “orang besar bukan seorang pemimpin ormas Islam besar, pemimpin partai atau pengusaha besar. Namun orang besar adalah orang yang ketika ia keluar dari pesantren ini, kemudian dengan ikhlas mengajarkan ilmunya kepada orang-orang di pelosok-pelosok desa. Sampai di kaki-kaki gunung di manapun mereka berada, di bukit-bukit atau di kolong jembatan sekalipun”. Bapak Anis Baswedan, penggagas gerakan Indonesia mengajar juga menyampaikan bahwa mengajar adalah memimpin. Mengajar adalah tugas orang yang terpelajar. Ayo jadi mentor. Aku mentor, Aku bangga!

Redaktur: Lurita Putri Permatasari

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (6 votes, average: 10.00 out of 5)
Loading...

Tentang

Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur.

Lihat Juga

Ada Dakwah di Dalam Film End Game?

Figure
Organization