dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com – Forum Umat Islam Peduli (FUIP) Sulawesi Tengah meminta Polri merehabilitasi 14 warga Kabupaten Poso yang ditangkap dan diperiksa selama tujuh hari karena diduga terlibat penembakan enam anggota Brimob.
“Mereka jelas terbukti tidak salah, jadi namanya harus dipulihkan,” kata Dedy Irawan aktivis FUIP Sulawesi Tengah di Palu, Senin (14/1).
FUIP Sulawesi Tengah terdiri dari Himpunan Pemuda Alkhairaat, Front Pembela Islam, Himpunan Mahasiswa Islam, dan sejumlah perkumpulan lainnya.
Dedy mengatakan masyarakat menduga warga sipil yang diperiksa itu adalah bagian dari kelompok bersenjata Poso.
“Citra mereka harus diperbaiki,” katanya.
Dia juga menyayangkan proses pemeriksaan warga sipil itu juga disertai dengan kekerasan hingga membuat lima orang memar terkena pukulan di bagian wajah.
“Polisi harus bertanggungjawab, jangan semena-mena menangkap orang dan memperlakukannya secara tidak manusiawi,” katanya.
Penangkapan belasan warga Desa Kaloro, Kabupaten Poso itu dilakukan setelah enam anggota Brimob Polda Sulawesi Tengah ditembaki kelompok bersenjata sipil, empat di antaranya tewas. Para korban penangkapan mengaku dianiaya saat ditangkap dari rumahnya menuju Mapolres Poso.
Saat itu mata para korban ditutup sehingga tidak mengenali wajah pelaku penganiayaan. Rumah mereka kebetulan berada di sekitar lokasi penembakan anggota Brimob sehingga polisi menduga warga sipil itu terlibat.
Sementara Kabid Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sulawesi Tengah AKBP Deden Garnada mengaku telah memeriksa sebanyak 14 anggota brimob terkait dugaan penganiayaan terhadap warga yang ditangkap itu.
“Kalau terbukti bersalah mereka akan dikenai sanksi tegas,” kata mantan Kapolres Morowali ini. (ant/dem/RMOL)
Redaktur: Ardne
Beri Nilai:
(No Ratings Yet)
Loading...Tentang Tim dakwatuna
