Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / Amerika: Perubahan Nama Palestina Gagasan Buruk

Amerika: Perubahan Nama Palestina Gagasan Buruk

Mahmud Abbas (inet)
Mahmud Abbas (inet)

Dakwatuna.com – WASHINGTON :: Amerika Serikat, menyebut gagasan mengubah nama Pemerintah Otonomi Nasional Palestina menjadi Negara Palestina sebagai gagasan buruk. Negeri Paman Sam bahkan ‘ngotot’ negara itu hanya dapat diperoleh melalui penyelesaian, yaitu perundingan dengan Israel.

“Kebijakan kami untuk terus menyebutnya Pemerintah Otonomi Nasional Palestina, sebelum ada kesepakatan melalui perundingan bagi satu negara dengan perbatasan,” kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Victoria Nuland kepada wartawan di Washington, AS, Senin (7/1).

“Anda tak dapat menciptakan negara dengan retorika dan dengan cap serta nama,” ia menambahkan, sebagaimana dikutip Xinhua. “Anda hanya dapat menciptakan negara, dalam konteks ini, melalui perundingan bilateral,” katanya lagi.

Presiden Palestina Mahmud Abbas mengeluarkan dekrit pada Ahad (6/1) yang memerintahkan penggunaan nama Negara Palestina di semua cap resmi termasuk kartu tanda pengenal, surat izin mengemudi, dokumen resmi, paspor dan kop surat resmi.

Itu adalah langkah resmi pertama yang dilakukan ke arah satu negara sejak Sidang Majelis Umum PBB memberi Palestina peningkatan status jadi negara pengamat non-anggota pada November tahun lalu.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Ahad (6/1) menyampaikan penentangannya terhadap tindakan tersebut, dan mengatakan negara Palestina hanya dapat lahir melalui kesepakatan perdamaian dengan Israel.

Nuland mengatakan bahwa utusan khusus Amerika, David Hale dijadwalkan berada di Jerusalem untuk melakukan pertemuan pada Senin malam, dan rencananya ia akan bertemu Abbas pada hari berikutnya.

“Kami tentu saja akan memberitahu mereka bahwa itu adalah gagasan yang buruk dan itu takkan mengubah apa pun bagi rakyat Palestina,” kata juru bicara tersebut. “Dan jika mereka benar-benar ingin mengubah keadaan bagi rakyat Palestina, mereka perlu kembali ke meja perundingan.”

Israel telah mengumumkan akan memperluas pemukiman Yahudi di wilayah pendudukan sejak Paelstina menjadi negara pengamat non-anggota PBB, tindakan yang telah memicu kecaman luas, bahkan dari Washington dan Eropa. (dkw/ROL)

Redaktur: Samin Barkah, Lc. M.E

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Opick: Jangan Berhenti Bantu Rakyat Palestina!

Figure
Organization