Topic
Home / Pemuda / Puisi dan Syair / Saat Sakaratul Maut

Saat Sakaratul Maut

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (inet)
Ilustrasi. (inet)

dakwatuna.com

Aku tersentak
Engkau begitu susah untuk menyelesaikannya
Hela demi hela
Sesekali dari pucuk mata ada bening
Lidahmu tak jua berucap kalimat suci
Dadaku disesaki rasa sesal tak berujung
Kenapa sabarku dulu luruh selalu mengajakmu

Inikah sakit di atas sakit
Setiap orang kan dihampiri
Tubuh bergetar
Di kulit semaput peluh bercecer
Engkau belum jua mengucap kalimat suci itu
Beri tahu aku di mana sakit itu
Sedikit agar terkurangi
Sebab aku ingin untaian huruf Pengesaan mengalir dari mulutmu

Nafasmu tersengal
Aku tak mau gagal
Kumohon, ikuti aku tuk mengucap nama-Nya
Senyap.
Nafas itu terpenggal
Dan aku gagal…

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (12 votes, average: 6.58 out of 5)
Loading...
Guru di Sumatera Utara.

Lihat Juga

Pantaskah untuk Menyakitinya?

Figure
Organization