Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / Arab dan Turki Kutuk Rencana Israel

Arab dan Turki Kutuk Rencana Israel

Permukiman ilegal Yahudi di Tepi Barat dekat Yerusalem (Al-Quds), 7 Juni 2012. (REUTERS/Ronen Zvulun/Files)

dakwatuna.com – Para menteri luar negeri Arab dan Tukri Sabtu (1/12) mengutuk rencana Israel membangun 3.000 perumahan di Yerusalem Timur setelah Palestina meraih status “non-member observer state (NMOS)” di PBB.

Para menteri itu “mengutuk keputusan Israel mendirikan 3.000 unit rumah di Yerusalem Timur dan Tepi Barat (Sungai Jordan), tulis pernyataan bersama Forum Kerja sama Turki-Arab di Istanbul. Israel mengumumkan rencana pembangunan perumahan itu sehari setelah PBB meningkatkan status keanggotaan Palestina, Jumat (30/11).

Mereka meminta komunitas internasional sekuat tenaga berupaya menghentikan aktivitas pembangunan perumahan itu karena “illegal dan bertentangan dengan keputusan Dewan Keamanan PBB dan hukum internasional,” tulis AFP.

Majelis Umum PBB mendukung peningkatan status Palestina menjadi NMOS, sebuah langkah yang disebut pemimpin Palestina Mahmud Abbas sebagai “kesempatan terakhir” untuk bernegosiasi solusi dua-negara.

Sudah barang tentu Israel dan AS mencak-mencak mengkritik pemungutan suara di Majelis Umum PBB dengan menyebut sebagai “rintangan terhadap upaya mencapai kesepakatan damai Israel-Palestina”.

Dalam pidato pembukaan forum ini, Menteri Luar Negeri Tuki Ahmet Davutoglu mendesak sebuah “negara Palestina yang merdeka” dan meminta komunitas internasional tak membolehkan Israel meremehkan upaya-upaya damai di Timur Tengah.

“Sekaranglah saatnya memperbaiki perdamaian abadi di kawasan ini,” ujar Davutoglu, sembari menambahkan bahwa “pendirian sebuah negara Palestina” adalah prasyarat untuk mencapai perdamaian. Ia berharap bendera Palestina bisa berkibar di New York dengan status anggota penuh PBB.

Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan dalam pidato forum ini menjuluki Israel sebagai “negara teroris” dan menuduhnya melakukan “pembersihan etnis” di Jalur Gaza yang dihujani serangan roket pada bulan lalu. Ia juga mendesak persatuan Palestina untuk membentuk “negara dengan ibu kota Yerusalem Timur“. (mdr/inilah)

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 8.00 out of 5)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Palestina Tolak Rekonsiliasi Tanpa Kemerdekaan

Figure
Organization