Topic
Home / Berita / Nasional / Antropolog Jepang: Muhammadiyah Murnikan Praktik Keislaman di Yogyakarta

Antropolog Jepang: Muhammadiyah Murnikan Praktik Keislaman di Yogyakarta

Logo Muhammadiyah.

dakwatuna.com – Yogyakarta. Muhammadiyah yang didirikan oleh Kiai Haji Ahmad Dahlan merupakan gerakan yang mencoba memurnikan praktik keislaman kalangan Muslim Jawa khususnya di Yogyakarta, kata antropolog dari Chiba University, Jepang, Mitsuo Nakamura.

“Muhammadiyah melakukan hal itu di tengah-tengah pengaruh Jawa yang sangat kental, tetapi akhirnya berhasil bertahan dan bisa berkembang pesat seperti saat ini,” katanya pada diskusi buku karyanya berjudul “The Crescent Arises Over The Banyan Tree: A Study of the Muhammadiyah Movement in a Central Javanese Town, 1910-2010”, di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Sabtu (17/11).

Menurut dia, masyarakat Jawa khususnya Yogyakarta, merupakan masyarakat yang sarat dengan kebudayaan Jawa, keraton, dan nilai-nilai kejawen. Masyarakat awam dulu kala belum mengerti benar apa itu Islam yang sesungguhnya.

Masyarakat masih mempercayai hal-hal seperti takhyul, bid’ah, dan khurafat yang dilarang oleh Islam. Sampai pada munculnya Muhammadiyah sebagai gerakan masyarakat yang ingin mengembalikan nilai-nilai Islam yang sesungguhnya.

“Penelitian saya tentang perkembangan Islam di Jawa menunjukkan Muhammadiyah merupakan gerakan pembaruan yang benar-benar sangat berpengaruh,” katanya.

Ia mengatakan kehidupan keluarga Muhammadiyah juga bisa memainkan perannya dalam perkembangan gerakan tersebut. Ikatan kekeluargaan atau kekerabatan menjadi kunci utama Muhammadiyah menjaga keberlanjutan organisasinya.

Pengamat sosial dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Abdul Munir Mulkhan mengatakan penelitian Nakamura yang menjadikan Kota Gede sebagai objek penelitian merupakan sebuah potret ideal gerakan Muhammadiyah.

“Hal itu terlihat dari catatan Nakamura tentang masyarakat Yogyakarta pada 1986 yang masih sangat kental dengan tradisi Abangan, tetapi setelah lebih dari 20 tahun banyak berdiri ranting Muhammadiyah, Aisyiyah dan Nasyi’atul Aisyiyah di seluruh wilayah Yogyakarta,” katanya.

Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) UMY Hilman Latief mengatakan penelitian yang dilakukan Nakamura tentang perkembangan Muhammadiyah itu pantas mendapatkan apresiasi yang tinggi. “Penelitian itu merupakan usaha dan dedikasi yang sangat luar biasa, serta memberikan kontribusi akademik yang juga sangat luar biasa,” katanya. (Ant/OL-2/MICOM)

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (2 votes, average: 10.00 out of 5)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Pernyataan Sikap PP Muhamamdiyah Jelang Hari Pencoblosan

Figure
Organization