Topic
Home / Berita / Nasional / Kiai NU bakal Selamatkan PKB

Kiai NU bakal Selamatkan PKB

Logo NU (inet)

dakwatuna.com – Jakarta. Kiai Nahdlatul Ulama (NU) berkomitmen tidak akan membiarkan Pemilu 2014 menjadi momentum perpisahan bagi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Karena itu, para ulama tidak membiarkan PKB sendirian menghadapi tantangan dan dinamika politik.

“Bagi saya berat sekali untuk tidak memikirkan PKB atau partai lain yang pengurusnya adalah kader NU. Apalagi kalau sampai meninggalkan PKB atau Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU),” kata pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Futuhiyah Mranggen, Demak, Jawa Tengah, KH Hanif Muslich dalam keterangan pers yang diterima, Jakarta, Kamis (1/11).

Ketua DPW PKB Jawa Tengah KH Yusuf Chudlori atau yang biasa disapa Gus Yusuf menjelaskan, kekuatan politik NU semakin mengecil akibat munculnya paham yang menyerang akidah ahlusunnah wal jamaah (aswaja). “Melihat realitas demikian, ada kebutuhan untuk mengintegrasikan antara agama dan politik, agar akidah ahlusunnah wal jamaah tidak terus dirongrong oleh kekuatan lain. Tanpa dukungan kekuasaan, agama akan tenggelam. Di sinilah PKB berusaha untuk menjadi alat kekuasaan untuk kemaslahatan agama,” ujar Gus Yusuf.

Gus Yusuf mengemukakan, PKB Jateng saat ini tengah melakukan konsolidasi struktural. “Banyak kader yang ke PKNU atau ke partai lain. Banyak juga para kiai yang tidak bersama PKB lagi. Insya Allah dengan dilandasi semangat memperjuangkan aswaja, kebersamaan di dalam PKB akan terwujud kembali. PKB sangat terbuka kepada siapapun untuk bergabung. Semua demi kebesaran PKB dan NU, ” paparnya.

Dalam acara pertemuan antara PKB dengan PKNU hadir Mantan Ketua PKNU Jateng KH Yazid Mahfudz, Wakil Ketua Dewan Syuro PKNU KH Muchosis Nur, Anggota Dewan Syuro KH Abdul Azis, KH Salamun dari Magelang, KH Hasan (Pekalongan)’ KH Tajudin (Pekalongan), Ketua PKNU Banyumas Gus Lutfi, Gus Furqon dan Gus Tahal dari Temanggung, Wan Abdurrachman Purworejo, Anggota Dewan Syuro PKB KH Zaenal Arifin, dan sejumlah pengurus PKNU dari berbagai daerah serta pengurus PKB Jateng.

Mantan Ketua DPW PKNU Jateng Yazid Mahfudz mengingatkan untuk melewati ambang batas parlemen 3,5% secara nasional, kesadaran untuk bersama-sama kembali mutlak diperlukan. “Saya punya pengalaman dipecat secara organisasi oleh PKB. Bahkan saya di-recall dari DPRD Jateng. Tapi saya tidak menaruh dendam. Semua risiko karena pilihan politik. Sekarang saya bergabung kembali ke PKB juga siap dengan segala risiko,” tandasnya. (OX/OL-04/MICOM)

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 8.00 out of 5)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Doa dan Munajat untuk Keselamatan Dalam Menghadapi Pandemi COVID-19

Figure
Organization