Topic
Home / Pemuda / Puisi dan Syair / Bukan Hari Ini

Bukan Hari Ini

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.

dakwatuna.com

Semua pasti mendapat kesempatan terbaik,
Kemarin, hari ini, esok, lusa…
Kesempatan itu tetap adanya,
Milik Allah,
Hak seorang manusia
Tak terganggu gugat,

Jati diri, identitas seorang manusia
Kesejatiannya bergantung di mana diri ditempa
Berbeda kadarnya, tak sama…

Entah kemarin, hari ini, esok ataupun lusa…
Keduanya milik Allah,
Hak manusia
Tak terganggu gugat

Ia pasti datang
Akhi, Ukhti…

Kehebatanmu,
Mungkin bukan hari ini
Bukan kemarin seperti Dia
Bukan esok seperti Dia yang lain

Mungkin lusa, atau sehabis lusa
Mungkin,
Tapi pasti

Percayalah,
Hari ini kau ditempa, dibunuh, diasah
Hingga kau siap

Menghadapi pedang lain dari kehidupan asing yang sebenarnya
Bukan lagi di sini
Bukan lagi di lembah dingin nan sejuk ini
Bukan lagi di dalam pagar teralis kuno tak berwarna

Walau sekarang kau bukan Dia atau Dia yang lainnya,
Bukan apa, bukan siapa
Tak tertanya, tak terlihat

Tapi lusa atau sehabisnya
Percayalah,
Kilatan pedangmu bisa menembus apapun
Menyadarkan yang menyakiti,
Menghangatkan yang tersakiti

Tak terkira, tak tertandingi
Di bawah naungan sang Rabb
Atas izin-Nya
Kesempatan dan jati diri itu milikmu
Untuk cinta dan masa depan umat-Nya

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (5 votes, average: 9.20 out of 5)
Loading...
Pelajar kelas XII IPA SMA Negeri Cahaya Madani Banten Boarding School. Bercita-cita menjadi seorang dokter. Suka menulis essay, dan cerpen. Senang merangkai kata. Ingin menjadi penghafal Qur�an dan pendakwah. �Not nine nor ten, not the greatest, but having a great willing to be a doctor".

Lihat Juga

Karena Dirimu Begitu Berharga

Figure
Organization