Topic
Home / Pemuda / Puisi dan Syair / Izinkan Aku Mampu Yaa Rabbi…

Izinkan Aku Mampu Yaa Rabbi…

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (Rina Lestari)

dakwatuna.com

Seakan peluh ini hilang sekejap
ketika bibir-bibir mungil itu mengeja a-ba-ta

air mata menangis dalam hati begitu lembut
kedamaian yang terasa lebih…lebih dari apapun

asa mereka tak pernah lelah
bila salah terucap..bola mata yang bening terlihat menatap

kedipan mereka seakan ingin mengiba
untukku bersabar menuntun mereka…

senyum tawa mereka tergambar keinginan yang begitu dalam
tepuk dan lagu TPA begitu membahana penuh makna

lafal doa-doa terhafal dengan syahdu
“Allahu Akbar…”

begitu membahana terpantul di sudut-sudut mushalla kecil
mushalla di ujung area pembuangan sampah

meski terkadang angin membawa bau yang berbeda
nyamuk dan lalat terkadang beterbangan masuk dan keluar

tak sedikit pun mengurangi semangat anak-anak kecil ini belajar
membaca ayat-ayat suci yang indah penuh arti

menghafalkan gerakan dan doa shalat lima kali sehari
doa iftitah mulai terbaca..

gerakan-gerakan shalat terlaksana..
hingga salam mengakhirinya

kupejamkan mataku ketika tangan-tangan kecil itu menengadah penuh doa
air mata ini menetes keharuan

mengingat mereka anak-anak yang setiap hari bermain dengan tumpukan sampah
mereka anak-anak yang ceria, tak peduli dengan bau yang menyengat dan logam-logam yang berkarat serta pecahan-pecahan kaca yang berhambur dengan bungkusan plastik sampai organik

rumah kecil berdinding papan yang tak beraturan
lubang-lubang kecil menjadi jalan tetesan hujan

tak peduli mereka dengan semua itu, yang aku tahu
mereka bahagia terlihat dari tawa canda merekah

tapi…pernah siang itu di sekolahan, mereka menangis di hadapanku
“ibu…aku dibilang bau sampah”

“iya…bu, mereka menyebutku pemulung”
aku mencoba menyeka air mata mereka, berusaha tersenyum meski hatiku tidak terima.

“sayang…’gak pa-pa kok dibilang pemulung, yang penting yang dipungut kebaikan-kebaikan nanti malah baunya surga loh, wangi dan yang pasti disayang Allah dan disayang sama semua..termasuk ibu guru selalu menyayangi kalian baik di sekolahan ataupun di mushalla”

aku ingat ucapanku tadi membuat mereka tersenyum kembali
Kuhela dalam nafas panjang

Ya Rabbi…terima kasih…
dengan cara-Mu Engkau membuatku kembali menata hidup dan tujuanku

karena Lewat mereka Kau Mengingatkanku untuk selalu bersyukur melewati bait-bait hidupku
dengan cara-Mu Engkau berikan kesempatan ladang amal yang luas

karena lewat mereka, kita bisa berbagi, meringankan beban dalam kehidupan

istiqamahkan hati ini selalu ke jalan-Mu ya Rabbi

jalan yang penuh cahaya putih..suci..dan indah
Kupegang teguh Pesan nabi Tidak boleh iri kecuali kepada dua golongan

Orang kaya yang murah berbagi hartanya
Orang pintar yang murah berbagi ilmunya

“Ya Rabbi…
aku kini iri…

karena diri ini pun masih terus belajar
untuk mampu membimbing mereka untuk lebih mengenal Agama-Mu

tawa ria kecil mereka adalah semangatku
ilmu bekal dunia dan akhirat adalah pilar tujuanku

aku ingin mengajari mereka untuk lebih mencintai-Mu
aku hayati penuh Sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasalam

“Sesungguhnya Allah, Para Malaikat, penduduk langit dan bumi, termasuk semut-semut di liangnya dan ikan-ikan senantiasa bershalawat bagi orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia.” (HR. Tirmidzi).

tapi…langkah kecil ini yang hanya aku mampu lakukan untuk mereka

Aku ingin selalu berusaha mengajari mereka ya Rabb,

izinkan aku mampu ya Rabbi.

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (8 votes, average: 9.75 out of 5)
Loading...

Tentang

Akhwat yang selalu belajar dan terus belajar memperbaiki diri demi meraih Ridho Illahi, yang mengemban tugas mendidik siswa-siswa SD di Pulau Tarakan-Kalimantan Timur.

Lihat Juga

Konflik Air Antara Ethiopia, Sudan, dan Mesir

Figure
Organization