Topic
Home / Berita / Silaturahim / Seminar Cyber Parenting bersama Rumah Keluarga Indonesia Kuala Lumpur

Seminar Cyber Parenting bersama Rumah Keluarga Indonesia Kuala Lumpur

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
(Abi Mumtaz)

dakwatuna.com – Rumah Keluarga Indonesia (RKI) Kuala Lumpur menggelar seminar Cyber Parenting bertempat di Mini Auditorium Universiti Islam Antarabangsa, Kuala Lumpur pada Sabtu, 8 September 2012. Lebih dari 90 peserta dari kalangan ibu rumah tangga, mahasiswa, remaja putri dan tidak ketinggalan para bapak menghadiri acara yang bertajuk “Lets Educate Our Kids to Be Cyber Safe” ini. Tema ini sengaja diangkat menyusul semakin maraknya kekerasan terhadap anak-anak yang terjadi di dunia maya seiring dengan meluasnya penggunaan internet di tengah-tengah masyarakat dewasa ini.

Dr. Mira Kartiwi, pakar IT dan aktivis Cyber Parenting yang diundang sebagai nara sumber, menyajikan seabrek data kasus cyber bullying, cyber crime dan tindak kekerasan lainnya yang menimpa anak-anak yang patut dijadikan renungan dan peringatan bagi para orang tua. “Terdapat banyak sekali potensi kekerasan di dunia maya yang rentan menimpa anak-anak yang menuntut perhatian dan kewaspadaan para orang tua zaman sekarang”, tutur dosen wanita dari Indonesia yang mengajar di KICT Universiti Islam Antarabangsa (UIA) ini.

Oleh karena itu, Dr. Mira memberikan sejumlah tips yang perlu diperhatikan oleh orang tua dalam membentengi anak-anak dari gencarnya arus teknologi saat ini, di antaranya tidak memperkenalkan internet atau gadget lainnya kepada anak-anak di bawah usia 5 tahun karena hal ini dapat menghambat perkembangan otak, motorik maupun kognitif mereka. Untuk anak-anak yang  berusia di bawah 8 tahun, orang tua harus menemani dan mendampingi mereka ketika menjelajahi internet. Selain itu, orang tua juga perlu membangun komunikasi efektif dengan anak-anak terutama yang berusia remaja tentang manfaat dan resiko dunia cyber. Perlu pula dibuat komitmen bersama tentang penggunaan internet, misalnya tidak menampilkan data pribadi seperti nomor handphone, alamat rumah, dan lain sebagainya. (ist)

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (2 votes, average: 9.50 out of 5)
Loading...
Mengenyam bangku sekolah di MAPK Martapura, Kalimantan Selatan, kemudian melanjutkan studi ke Fakultas Syariah IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta dan Program Magister IAIN Sunan Ampel, Surabaya. Saat ini, penulis mengambil Program Doktor Ekonomi Islam di International Islamic University Malaysia (IIUM). Penulis bekerja sebagai dosen di Program Studi Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah (ALKS), Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban).

Lihat Juga

Di Hadapan Ivanka Trump, Tun Mahathir Kecam Keras Amerika Serikat

Figure
Organization