Topic
Home / Berita / Silaturahim / Yuuk, Jadi Guru Ngaji Bersama PKS Johor

Yuuk, Jadi Guru Ngaji Bersama PKS Johor

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Sesi workshop ikhwan. (Qonitatillah)

dakwatuna.com – Setiap tahun di bulan Ramadhan, Pusat Informasi dan Pelayanan Partai Keadilan Sejahtera (PIP-PKS) Johor mengadakan kegiatan rutin Sehari Bersama Al-Quran. Acara yang diperuntukkan bagi semua kader mulai dari jenjang Pemula hingga Ahli ini bertujuan untuk senantiasa mengikat hati kader dengan Al-Quran. Terlebih lagi di bulan Ramadhan, bulan diturunkannya Al-Quran.

Acara yang berlangsung Ahad, 29 Juli 2012 di  Dewan Masjid Jamek Tan Sri Ainuddin Wahid, Taman Universiti, Johor ini diikuti oleh lebih dari tujuh puluh orang ikhwan dan akhwat. Sebagai pemateri adalah Ustadz H. Amaluddin La Mani, seorang alumni Al-Azhar Mesir yang sedang melanjutkan studi S3 di Jabatan Dakwah dan Kepimpinan Fakulti Pengajian Islam,  Universiti Kebangsaan Malaysia.

Materi pertama membahas tentang cara-cara untuk bisa membaca Al-Quran dan bagaimana menjadi pengajar Al-Quran. Beliau memotivasi peserta untuk mau dan mampu membaca Al-Quran dengan benar. Menurut beliau, hanya perlu satu tahun untuk bisa membaca Al-Quran dengan pertemuan selama dua jam setiap minggu sekali. Caranya pun mudah, yaitu dengan mengenal huruf berharakat, panjang pendek bacaan dan menggunakan Al-Quran Madinah.

Kiat jitu tersebut disampaikan oleh Ustadz yang pandai mengocok perut peserta ini. Mampu membaca Al-Quran dengan benar adalah keharusan bagi setiap muslim. Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari membaca Al-Quran. Salah satunya adalah memiliki kondisi kejiwaan yang sehat dan sejahtera. Beliau mengutip sebuah penelitian di Barat yang membuktikan bahwa air yang dibacakan kalimat-kalimat yang memotivasi dan ayat-ayat Al-Quran memiliki gambar infra merah yang bagus. Sebaliknya, ketika diucapkan kalimat-kalimat yang buruk, maka gambar yang dihasilkan juga buruk. Penelitian lainnya di Australia membuktikan bahwa pohon yang dirawat dengan kalimat-kalimat sugestif positif mampu tumbuh lebih subur dan sehat dibandingkan dengan pohon yang dibiarkan tumbuh biasa. Jika ini berlaku kepada air dan pohon, bagaimana dengan manusia? Pastilah akan sangat lebih berkesan.

Selanjutnya, Ustadz asal Sulawesi ini menyampaikan beberapa metode untuk membaca Al-Quran. Mulai dari metode klasik seperti Baghdadi hingga metode praktis seperti Iqro’, Qiroati dan AlBarqy.

Sesi workshop dilaksanakan setelah shalat Zhuhur dengan membagi peserta ke dalam beberapa kelompok. Di setiap kelompok ada pembimbing yang akan menguji bacaan Al-Quran peserta.  Sebelumnya, Ustadz Amaluddin mencontohkan cara membaca Al-Quran dengan bermacam-macam irama: pelan, sedang dan cepat. Tidak masalah kita membaca Al-Quran dengan irama manapun asal hentakan dan ritme sesuai. Selain itu, beliau berpesan untuk menggunakan Al-Quran Madinah karena di dalamnya sudah dituliskan tanda-tanda bacaan, apakah harus berjarak atau harus cepat bersambung dengan huruf sebelumnya dan banyak lagi yang lainnya. Hal ini sangat memudahkan para pembaca untuk mengetahui hukum-hukum bacaan tanpa harus menghafalnya.

Acara diakhiri dengan semangat siap terjun menjadi guru membaca al-Quran. Sebuah profesi yang sangat terhormat di sisi manusia dan di sisi Allah. Semoga sumbangsih PKS Johor mencetak kader yang mampu mengajarkan Al-Quran dapat memberi manfaat bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia di luar negeri.

Ayo, bekerja untuk bangsa!

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 10.00 out of 5)
Loading...
Ibu rumah tangga dengan empat orang anak. Menyelesaikan studi master dalam bidang Solar Cell di jurusan Kimia, Fakulti Sains, Universiti Teknologi Malaysia pada tahun 2010. Aktif di Ikatan Keluarga Muslim Indonesia (IKMI) Johor, sebuah organisasi pemberdayaan TKI di Malaysia. Pengurus PIP PKS Johor. Tinggal di Johor Bahru, Malaysia.

Lihat Juga

Di Hadapan Ivanka Trump, Tun Mahathir Kecam Keras Amerika Serikat

Figure
Organization