Topic
Home / Ramadhan / Ahli Sedekah

Ahli Sedekah

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi (inet)

dakwatuna.com – Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menciptakan kepada kita begitu banyak nikmat yang terlalu manis untuk bisa kita lukiskan, terlalu indah untuk bisa kita bayangkan, terlalu banyak untuk bisa kita kalkulasikan, bahkan terlalu kompleks untuk bisa kita jabarkan satu persatu. Nikmat yang bisa merubah hati kita dari perasaan benci, dengki, iri, jadi perasaan cinta penuh pesona di dalam jiwa kita.

Allah ciptakan di hati kita cinta yang luar biasa. Yang dengan cinta itu hidup kita menjadi resah, menjadi gelisah, menjadi susah, marah-marah, bahkan sakit parah. Dan dengan cinta itu pulalah juga kita bisa menikah, berbahagia cerah dan indah seperti mawar merah yang merekah di pagi hari yang basah.

Ada yang luar biasa dari cinta seorang manusia yang bisa menembus surga. Lahir dengan nama Abdul Ka’bah namanya. Rasul mengganti namanya menjadi Abdurrahman bin Auf. Apa hebatnya? Dia saudagarnya Allah swt. Dia saudagar surga. Kehebatan pertama aqidahnya. Ketika dia masuk Islam, ibunya mengatakan, “Kalau engkau tidak keluar dari agamanya Muhammad kembali ke agama nenek moyang, saya akan berjemur di tengah terik matahari dan tidur di alam terbuka di dinginnya malam.”

Tapi tidak bergeming seorang Abdurrahman bin Auf yang sangat cinta kepada ibunya. Kenapa? Dia lebih cinta kepada Allah swt. Suatu ketika dia berbisnis, Rasul mengatakan, “Bersedekahlah.” “Ya Rasul, uang saya ada 4000 dinar (jika 1 dinar: Rp 2,2 juta berarti uangnya ada sekitar 90 miliar)”. Dan apa yang hebat? Dari 90 miliar itu dia bicara, “Ya Rasulullah, separuhnya aku berikan untuk Allah dan RasulNya.”

Separuhnya! Kalau kita punya uang Rp 55.600. Kira-kira yang kita sumbangin enam ratusnya, seribuannya, lima ribuannya, atau lima puluh ribuannya? Tingkat keimanan kita diukur dari sedekah kita. Suatu ketika sahabat bersedekah semuanya. Dia berikan semuanya. Sahabat lain kasih sebagian hartanya. Kata sahabat yang lain, “Kenapa engkau cuma ngasih sebagian?” “Tidak. Aku sisakan untuk belanja besok pagi.”

Apa kata sahabat yang memberikan uang semuanya? “Celaka engkau. Apa engkau tidak yakin, Allah akan kasih rezeki besok pagi?” Abdurrahman bin Auf, saudagarnya Allah, dia jual tanahnya seharga 50.000 dinar. Luar biasa! Apa yang terjadi? Semuanya disedekahkan buat umat. Sehingga kata Rasulullah, Abdurrahman bin Auf ahli surga. Sepuluh orang yang dijamin masuk surga di antaranya ada Abdurrahman bin Auf. Bahkan dia termasuk ahli syura yang 6 untuk memilih khalifah setelah Umar bin Khattab.

Apa yang hebat? Ketika ditawari jabatan khalifah, apa kata Abdurrahman bin Auf? Dia kaya tapi tidak gila kekuasaan seperti orang saat ini. Dengan hartanya dia membeli suara rakyat, suara umat dengan cara nyogok, dengan cara nyuap dan politik uang. Ketika Abdurrahman ditawarkan menjadi khalifah, dia katakan apa? “Lebih baik engkau berikan pisau kepadaku, taruh di leher, tusuk sampai tembus ke sebelahnya. Sesungguhnya jabatan itu tidak aku inginkan.”

Luar biasa Abdurrahman bin Auf. Dan ketika dia meninggal dunia, dia berikan wasiat untuk umat 50.000 dinar. Sehingga dalam Perang Mu’tat, Rasul SAW kekurangan amunisi perang, dia berkata, “Bersedekahlah”.  Datang Abdurrahman bin Auf membawa hartanya. Kata Umar, “Celaka ya Rasulullah. Celaka.” “Celaka bagaimana?” “Abdurrahman bin Auf, Seluruh hartanya dikasih kepada umat.”

Rasulullah berkata, “Panggil Abdurrahman.” “Apa yang kau sisakan untuk keluargamu ya Abdurrahman bin Auf?” “Ya Rasul, aku sediakan yang paling baik dari diriku.” “Apa itu?” “Allah dan RasulNya.”

Abdurrahman bin Auf termasuk orang paling kaya di Madinah. Tapi kalau dia duduk, tidak ada yang kenal kalau dia orang paling kaya.  Sederhana. Giginya ompong karena luka perang. Jalannya terpincang-pincang seperti dhuafa. Tapi hartanya wakaf buat umat semuanya.

Seberapa kaya Anda? Kaya di dunia atau Anda saudagar surga? Abdurrahman bin Auf berkata “Aku sedekahkan semuanya pagi hari. Kembali berkali lipat sore hari. Aku sedekahkan sore hari. Berkali lipat di pagi hari.”

Tanya aqidah kita. Apakah kalau kita memberi uang sekitar 500.000, 5.000.000, Allah tidak sanggup mengganti? Apa kalau kita memberi uang jutaan, Allah tidak sanggup balas? Segitu miskinnya kah Allah di mata kita? Saatnya jadi orang-orang yang terbaik. Berikan harta yang Anda cintai. Tidak termasuk Anda jadi orang baik sebelum menginfakkan harta yang Anda miliki. Jadilah saudara saudagar surga.

Ketika Rasul mengatakan, “Abdurrahman bin Auf akan masuk surga karena merangkak karena hartanya begitu banyak.” Abdurrahman bin Auf mengatakan pada Aisyah, “Sungguh kalau aku sanggup, aku mau surga dengan berlari. Hartaku, perniagaanku, aku berikan kepada umat seluruhnya.” Wallohu A’lam.

Saya Ismeidas Makhfiansyah berzakat di Dompet Dhuafa.

Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (9 votes, average: 9.56 out of 5)
Loading...

Lihat Juga

Keuntungan Orang yang Gemar Bersedekah

Figure
Organization