Topic
Home / Pemuda / Puisi dan Syair / Puisi Malam

Puisi Malam

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi (inet)

dakwatuna.com

Ketika rembulan memanjakan redupnya
Pekatnya malam meredam keping-keping kisah
Adakah bintang mengadu pada bumi… akan lelahnya bersinar
Atau bumi berkeluh agar dapat berhenti berputar

Kau pun mampu bertahan pada gerimis yang akan mengikis habis sepenggal hati yang tersisa
Karena pelangi tak selalu ada, bahkan sepanjang masa di bagian kutub bumi mampu menggigilkan nadimu
Maka… sebutlah setiap episode hidupmu sebagai tanda kasih sayang NYA

“Untuk setiap perjuanganselamat berjuang saudaraku”

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (12 votes, average: 7.25 out of 5)
Loading...

Tentang

Lihat Juga

Duet Bersama Sang Anak, Doktor Penciptaan Seni Teater Terbitkan Buku ‘Rembulan dan Matahari’

Figure
Organization