Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Berlombalah Untuk Mendekati-Nya

Berlombalah Untuk Mendekati-Nya

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi (inet)

dakwatuna.com – Ibnu Athaillah mengatakan, “sungguh mengherankan orang yang lari dari Dzat yang ia tidak dapat pisah dari-Nya. Lantas mencari sesuatu yang ia tidak menjadi kekal bersamanya. Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta tapi yang buta adalah hati yang ada di dalam dada.”

Betapa tidak pernah kita mampu berdiri sendiri tanpa-Nya. Bahkan menghirup nafas dan semua yang kita lakukan juga terjadi dalam tubuh kita adalah atas izin-Nya. Bukankah Allah telah memiliki segalanya? Terus apa yang akan kita lakukan?

Memang Allah yang memiliki segalanya, yang kita lakukan adalah memohon, meminta dan mendekat pada-Nya agar selalu ada dalam dekapan-Nya. Karena kita tahu akan kelemahan diri dan segala ketidakberdayaan diri ini, maka selayaknya kita meminta kepada Sang Pemilik segalanya.

Hari ini, detik ini dan saat inilah waktunya kita kembali untuk merapatkan diri pada-Nya lagi. Karena kita tidak tahu lagi akan sampai kapan umur ini? Karena undangan itu tidak dapat di tangguhkan dan ditawar lagi. Berharap saat Allah menjemput kita nanti dalam perjumpaan yang paling indah, dalam keadaan iman dan Islam yang paling baik. Khusnul khatimah adalah tujuan kita kebaikan di akhir hidup kita, dan berharap surga yang terindah yaitu surga firdaus tempat para kekasih-Nya di kumpulkan-Nya.

Setiap waktu mencoba mengingat apa yang telah diperbuat diri ini kepada Allah? Apa yang akan dipersembahkan kepada Sang Khaliq? Menanyakan kepada diri ini, lebih segan kepada manusia yang menggaji kita, atau yang menggerakkan hati si Bos untuk menggaji kita yaitu Allah?

Saat kita mampu mencintai Allah dan Allah mencintai kita, maka Allah akan perintahkan seluruh penduduk langit dan bumi untuk mencintai kita. Saat diri ini susah untuk mencari simpati makhluk-Nya, boleh jadi ada yang harus di perbaiki dengan hubungan kita dengan-Nya. Maka kita harus senantiasa menjaga kualitas dan kuantitas hubungan kita dengan Allah swt.

Ustadz Fathi Yakan dalam uraiannya menjelaskan 8 agenda beribadah yang penting agar kita bisa menjaga keimanan di zaman yang penuh fitnah ini.

Agenda pertama, Melakukan shalat 12 rakaat sunnah rawatib, yakni 2 rakaat sebelum subuh, 4 rakaat sebelum Zhuhur, 2 rakaat setelah Zhuhur, 2 rakaat setelah Maghrib dan 2 rakaat sesudah Isya’. Dalilnya, sabda Rasulullah saw, “Barangsiapa yang shalat sunnah satu hari 12 rakaat, Allah akan membangunkan untuknya rumah di surga.” (H.R. Muslim)

Agenda kedua, Shalat 2 rakaat di tengah malam. Manfaat yang di harapkan: Pengabulan doa, pengampunan dosa dan pemenuhan hajat serta keperluan. Dalilnya, sabda Rasulullah saw, “Allah swt turun setiap malam ke langit dunia. Di saat tersisa sepertiga malam terakhir. Allah berfirman, “Siapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Ku-berikan permintaannya, dan siapa yang memohon ampunan pada-Ku, akan Ku-ampuni dia.” (HR. Bukhari)

Agenda ketiga, melakukan shalat Dhuha 2 rakaat, 4 rakaat atau 8 rakaat. Manfaat yang di harapkan: Memberi sedekah dari setiap persendian tulang dalam tubuh. Dalilnya, sabda Rasulullah saw dari Abi Dzar ra, ”Setiap persendian pada diri kalian harus di shadaqahkan. Setiap tasbih adalah shadaqah. Setiap tahmid adalah shadaqah, memerintah pada ma’ruf itu adalah shadaqah, melarang yang mungkar adalah shadaqah, semua itu akan terpenuhi dengan 2 rakaat yang dilakukan dalam shalat Dhuha.”(HR. Muttafaq’alaih)

Agenda keempat, membaca surat Al Mulk dan surat Al Qur’an yang lainnya. Dalilnya: sabda Rasulullah saw, “Sesungguhnya dalam Al Qur’an terdapat satu surat yang terdiri dari 30 ayat. Surat itu bisa member syafaat kepada seseorang hingga diampuni dosa-dosanya. Yakni surat yang awalnya berbunyi, ”Tabarokalladzi biyadihil Mulk.”(HR. Tirmidzi dan Ahmad, Tirmidzi mengatakan ini hadits hasan)

Agenda kelima, mengatakan “Laa ilaah illallah wahdahu laa syariika lah. Lahul mulku wa lahul hamdu, wa huwa ‘ala kulli syai in qodiir” seratus kali. Dalilnya, Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa mengatakan “Laa ilaah illallah wahdahu laa syariika lah. Lahul mulku wa lahul hamdu, wa huwa ‘ala kulli syai in qodiir” Dalam seratus kali, maka itu sama dengan membebaskan 10 orang budak, menuliskan seratus kebaikan, menghapus 100 kesalahan dan akan menjadi pelindung baginya dari syaitan pada hari itu sampai tiba waktu sore. Dan tidak ada seorang pun yang bisa memperoleh sesuatu yang lebih baik dari apa yang telah dilakukannya itu kecuali bila da seorang yang mengerjakan lebih baik dari itu.” (HR. Muslim)

Agenda keenam, mengucapkan shalawat atas Rasulullah saw dalam jumlah yang tidak di tentukan. Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang mengucapkan shalawat kepadaku satu kali maka Allah akan mendoakan sebanyak 10 kali (HR. Muslim).”Orang yang kikir adalah yang bila disebutkan di sisi namaku, tapi dia tidak mengucapkan shalawat atasku.”(HR. Tirmidzi, dia mengatakan hadits ini hasan gharib shahih)

Agenda ketujuh, mengucapkan “Subhanallah wa bihamdihi, subhanallahil azhiim” dalam jumlah yang tidak ditentukan. Sabda Rasulullah saw, barang siapa mengucapkan  “Subhanallah wa bihamdihi, subhanallahil azhiim” akan di tanamkan untuknya pohon kurma di surga. (HR. Tirmidzi, ia mengatakan hadits ini hasan gharib)

Agenda kedelapan, mengucapkan “Astaghfirullahal azhiim” dalam jumlah yang tidak ditentukan. Sabda Rasulullah saw, “Barangsiapa yang membiasakan beristighfar maka Allah akan memberikan jalan keluar dari setiap kesempitan baginya, dan akan diberikan kelapangan dari kecemasan dan didatangkan rezki dari arah yang tidak di sangka-sangka,” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah dan Hakim dengan sanad shahih)

Marilah bersama-sama kita meminta kepada Allah dan berlomba-lomba dalam kebaikan, agar Allah senantiasa memberikan petunjuk dan kekuatan kita untuk mengikuti petunjuk itu. Saat memasuki bulan berkah, bulan Rajab dan setelah itu Sya’ban lalu Ramadhan.

Bersama kita persiapkan ruhiyah kita, kekuatan dan kesabaran dalam ketaatan untuk menyambut Ramadhan yang mulia. Semoga Allah berkahi bulan Rajab dan Sya’ban kita dan sampaikan kita di bulan Ramadhan. Bulan-bulan ini adalah bulan pemanasan sebelum masuk ke bulan yang penuh berkah penuh rahmah dan setiap amalan digandakan pahalanya. Semoga Allah berikan kita kekuatan dan kesiapan iman menghadapi Ramadhan dan jadikan Ramadhan nanti lebih baik dari Ramadhan yang kemarin.

Bukankah Rasulullah dan para sahabat mempersiapkan Ramadhan 6 bulan sebelumnya. Maka saat ini, sebelum kita terlambat persiapkan diri dan mental kita. Uraian di atas dipetik dari buku “Mencari Mutiara Di Dasar Hati” yang dikarang bapak Muhammad Nursani.  Allahu a’lam bishowab.

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (5 votes, average: 10.00 out of 5)
Loading...

Tentang

Nama lengkap Choiriyah, lahir dan besar di kota Malang-Jawa Timur, domisili di Batam. Mulai ikut dunia tulis-menulis sejak duduk di bangku SMA, dan menang juara II Karya Ilmiah Remaja di Malang. Saat bekerja di perindustrian Batam, ikut aktif dalam pembuatan buletin dan berita perusahaan se-Asia. Mulai tahun 2011-2014 aktif di FLP Johor. Sekarang Aktif dalam FLP Batam. Semoga dapat lebih banyak berkarya untuk dakwah bil Qolam.

Lihat Juga

Sebuah Nasihat Ibnu Qayyim Al-Jauziyah

Figure
Organization