Topic
Home / Berita / Opini / Say No To Liberal And Say Yes To Islam

Say No To Liberal And Say Yes To Islam

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi (pusatbikinpin.com)

dakwatuna.com – Hari demi hari roda kehidupan terus berputar, pemikiran pun terus berkembang mulai dari pemikiran yang bersifat tradisional sampai dengan pemikiran modern. Seperti yang marak saat ini, dimana pada kalangan ilmuwan, mahasiswa, dan pelajar, sudah barang tentu JIL (Jaringan Islam Liberal) bukan kalimat yang asing sebagai bahan perbincangan.

Olehnya melihat kondisi pada umumnya, terutama pada kalangan masyarakat yang masih kebal dengan pemahaman JIL (Jaringan Islam Liberal) dan saya sebagai mahasiswa yang sedang menempuh strata 1 di Maroko Afrika Utara, kebetulan hal-hal semacam ini sangat erat kaitannya dengan jurusan yang sedang saya geluti.

Say No Liberal and Say Yes To Islam, boleh diartikan katakan tidak untuk Islam Liberal dan katakan Ya untuk Islam hakiki. Mengapa demikian..? Bukankah JIL bagian dari dakwah syiar Islam juga….! Memang sejenak terdiam memperhatikan JIL, apalagi melihat label kalimat yang digunakan termuat kata ‘’Islam” eits jangan termakan dengan kata Islam pada label JIL sebab akhir-akhir ini telah marak diberitakan mulai dari forum diskusi yang dilakukan oleh sejumlah tokoh-tokoh NU dengan tokoh JIL Ulil Absar Abdallah, sampai dengan bedah buku yang dilakukan sejumlah penulis buku tentang penolakan atas paham-paham yang disyiarkan oleh JIL, mengapa pemahaman mereka ditolak ….? Berikut alasannya:

1.  Menganggap semua agama sama dan benar

Sudah menjadi pemahaman umum bahwa jaringan liberal menganggap semua agama sama dan benar, hal  ini sangatlah kongkret bahwa monopoli kebenaran agama yang ada di dunia adalah hanyalah Islam, ya Islamlah agama yang mempunyai kebenaran mutlak, bukan kebenaran relative. JIL merupakan sebuah jaringan yang mengatasnamakan Islam padahal sudah sangat jelas pemahaman yang disyiarkan pada kalangan mahasiswa, ilmuwan, bertolak belakang dengan al-Quran, Bukan Umat Islam Yang Meng-klaim Bahwa Agamanyalah Yang Memiliki Monopoli Kebenaran Melainkan Allah Swt Secara Langsung Menegaskan Bahwa Agama Islamlah Yang Paling Benar renungilah ayat berikut:

Sesungguhnya Agama yang diridhai oleh Allah adalah Islam”, (QS Ali Imran ayat 19),

Sampai detik ini dari sekian Masyayikh (Dosen-dosen) yang mengajar di Univ. Sidi Mohammed Ben Abdellah Maroko Afrika Utara belum ada yang menyatakan bahwa ayat ini dimansukh oleh ayat lain, dalam artian ayat ini tetaplah berlaku hingga zaman modern ini. Jadi sudah jelaslah bahwa pemahaman yang mengatakan semua Agama sama dan benar adalah bathil (salah) karena bertolak belakang dengan Al-Quran. Perlu diketahui pemahaman ini sangatlah fatal, bathil bagi kalangan umat muslin nusantara dan dunia. Bahkan penolakan paham ini tak hanya dari kalangan Islam saja, akan tetapi muncul juga dari multi agama, sangatlah real agama lain seperti Kristen dan agama lain tentunya tak mau juga agamanya disamaratakan dengan agama lain. In the Holy Quran Allah menjelaskan lagi

Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah, dengan sebenar-benar takwa dan jangan kalian mati kecuali mati dalam keadaan muslim atau beragama Islam.” (QS. Al-Imran: 102).

Dari sekian ayat yang tertera dalam tetesan tinta ini, sangatlah logis, bahwa Islam agama yang paling benar. Namun bukan berarti bagi kita kaum muslimin harus memaksa orang lain untuk tunduk dan ikut memeluk agama Islam, apalagi sampai menyebarkan bom alias terror demi kebencian belaka terhadap agama lain, Islam tidak pernah mengajarkan paksaan untuk memeluk agama ini, dalam al-Quran “LA IKROHA FIDDIN’’ Artinya: tidak ada paksaan untuk memeluk agama Islam. Nah bagi umat muslim sejati di seluruh dunia khususnya di Sulawesi Barat jangan pernah menerima pemahaman JIL dengan mengatakan semua Agama sama dan benar. Satu-satunya perkataan yang paling benar dan patut dipercayai adalah sastra-sastra Allah melalui tulisan yang ada dalam kitab suci Al-Quran.

2. Berusaha  Membubarkan Ormas Islam

Kaum LIBERAL memfitnah Gerakan Islam yang Istiqamah sebagai preman berjubah, anarkis, radikalis. Bahkan kaum LIBERAL selalu berusaha untuk membubarkan Ormas Islam Istiqamah dengan berbagai macam cara. Di antaranya ingin membubarkan organisasi FPI (Forum Pembela Islam), dengan alasan anarkis, dengan berbagai cara padahal jika berpikir rasional sangat fatal, dan bukan solusi yang tepat untuk membubarkan organisasi Islam lainnya. Jika memang benar FPI anarkis, tidak sesuai ketentuan UU, maka sebaiknya ditempuh jalan yang baik bukan dengan saling fitnah-memfitnah, saling serang menyerang, demonstrasi,   membuat jalan semakin macet. Alangkah baiknya jika kedua organisasi ini bersatu padu mencari solusi dan letak kesalahan, solusi demi ketenteraman rakyat, masyarakat Republik Indonesia. Saya sangat sepakat dengan ustadz Arifin Ilham, dalam pernyataan beliau yang dimuat di account FB, sangat jelas menolak pembubaran FPI sedangkan LIBERAL senantiasa ingin membubarkan organisasi Islam yang menyuarakan syariat Islam.

Nah sekarang wadhih, jelaslah Liberal bukan pemahaman Islam, melainkan pemahaman sebahagian kaum barat yang selalu ingin memberantas kaum muslimin, kaum berjenggot, setiap ustadz, syuyukh pasti selalu dimatai-matai dan dicarikan alasan agar dijebloskan ke dalam penjara, itulah hobby sebahagian kaum kafir yang tidak senang dengan kaum muslimin. Namun tidak semua kaum kafir seperti itu. Kafir ada dua macam yaitu kaum kafir dzimmi dan kafir harbi. Kaum kafir dzimmi adalah seluruh manusia yang tidak memeluk agama Islam tapi tidak mengganggu ketenteraman umat Islam. Sedangkan kafir harbi adalah orang yang tidak memeluk agama Islam dan berusaha memerangi umat Islam, nah kafir seperti inilah yang seharus diperangi menurut al-Quran dan assunnah. Sebagai contoh jika ada kaum kafir yang senantiasa ingin membantai orang-orang sedang shalat di masjid maka mereka itulah kaum kafir harbi. Pada Intinya FPI dan JIL harus introspeksi diri serta harus mencari solusi bukan malah saling fitnah memfitnah lewat media. Yang jelas selama FPI tidak bertentangan dengan UUD, dan tetap menempuh rel syariat Islam maka majulah terus karena itu adalah amar ma’ruf nahi mungkar sedangkan JIL nama tak masalah tapi jikalau masih menyiarkan dakwa tentang pembenaran semua agama dan menyatakan semuanya sama maka hal itu adalah pemahaman salah menurut al-Quran bukan menurutku. Buat JIL dan FPI satukanlah visi misi menuju ummatan wahidah umat yang bersatu, dengan tujuan yang satu tegakkan persatuan dalam Islam dan jangan menumbuhkan perpecahan.

Sekali lagi saya katakana “Say No Liberal and Say Yes to Islam” selama JIL menganggap Semua agama sama dan benar maka JIL bukan bagian dari Islam, jika JIL merubah statemen ini maka JIL termasuk bagian dari Islam. Sebelum ketukan jari ini mengakhiri camkanlah jika ada dari kalangan umat muslim mengatakan bahwa semua agama sama dan benar maka dia harus rela dibakar jika kelak sudah meninggal dikafani dan dibakar ala agama Hindu. Dengan demikian saya baru yakin bahwa orang yang mengatakan semua agama sama dan benar, benar-benar dari hatinya bukan dari mulutnya saja.

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (5 votes, average: 10.00 out of 5)
Loading...

Tentang

Mahasiswa Universitas Sidi Mohammed Ben Abdellah Fez, Maroko, Afrika yang Hobby Menulis

Lihat Juga

Anggota DPR AS: Trump Picu Kebencian pada Islam di Amerika

Figure
Organization