Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Surat Seorang Sahabat

Surat Seorang Sahabat

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi (123rf.com / Tjui Tjioe)

dakwatuna.com – Bismillaahirrohmaanirrohiim…

Sahabat fillah, percayalah…

Kebahagiaan seorang sahabat sejati bukan terletak pada ucapan terima kasih kita. Bukan juga terletak pada hadiah yang kita berikan padanya.

Kebahagiaan seorang sahabat sejati terletak pada keberhasilan kita dalam mencapai potensi terbaik!

Karena kita selalu memperhatikan dengan sungguh-sungguh atas pesan-pesan yang ia sampaikan. Dan menyikapinya dengan benar dalam setiap langkah hidup kita.

Sahabat terbaik adalah yang datang dengan nasihat-nasihat kehidupan yang dengannya engkau mengerti arti hidup dan kehidupan ini.

Ia tak mengharapkan sesuatu darimu selain engkau menjadi orang yang baik dan mampu memberi kebaikan kepada orang lain.

Ia hanya ingin melihat senyum dari wajahmu saat engkau menghadap Rabbmu…

Ia tak ingin ada kegelisahan dan kesedihan karena dunia tersirat di wajahmu.

Tapi, ia mengharapkan kesedihan dan kegelisahanmu dikarenakan ketakutanmu kepada ALLAH!

Sahabatmu bukanlah orang yang takut jika engkau terasing pada kehidupan dunia.

Namun, ia hanya takut, jika pada hari kebangkitan nanti, engkau termasuk orang-orang yang terusir dari rahmatNya!

Ia tak takut jika harus berpisah denganmu pada kehidupan dunia.

Namun, yang ia takutkan adalah ketika ia harus dipisahkan denganmu pada kehidupan setelah kehidupan yang fana ini… yaitu kehidupan akhirat, tanpa bias menolongmu sedikit pun.

Karena ia pun tak tahu dimana akhir dari perjalanan hidupnya, apakah di surga yang diliputi dengan segala kesenangan? Ataukah di neraka yang tak mengenal cinta, kasih sayang, dan persahabatan???

Sahabat fillah…

Selamat berjuang mengarungi samudra kehidupan dunia.

Semoga Allah senantiasa menjaga kita.

Semoga selalu ada cinta di hati kita.

Cinta karena Rabbuna.

Sehingga timbul kejujuran dalam mencintai Allah dan hamba-hambaNya.

Wallahua’lam.

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (36 votes, average: 8.14 out of 5)
Loading...

Tentang

Alumni Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam, Solo. Mahasiswa Ma�had �Aly An-Nu�aimy, Jakarta.

Lihat Juga

Berbakti Pada Bunda tak Mengenal Waktu

Figure
Organization