Topic
Home / Berita / Analisa / Orang-Orang yang Menginginkan Jalan yang Bengkok

Orang-Orang yang Menginginkan Jalan yang Bengkok

Suasana pada saat pemungutan suara Pemilu Mesir 2011 (Stringer/Egypt/Reuters)

dakwatuna.com – Sungguh telah datang risalah (pesan) dari langit untuk menegakkan keadilan di muka bumi dan membawa petunjuk ke jalan yang paling lurus dalam segala hal, tanpa dipengaruhi oleh pendapat pribadi dan hawa nafsu bahkan terhadap orang-orang yang berbeda pendapat. Allah Ta’ala berfirman, “Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa.” (QS. Al-Maidah: 8). Allah Ta’ala telah menurunkan Al-Qur`an ini sebagai contoh bagi sikap moderat seperti yang termaktub dalam firman-Nya, “Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab (Al-Qur`an) kepada hamba-Nya dan Dia tidak menjadikannya bengkok, sebagai bimbingan yang lurus” (QS. Al-Kahfi: 1-2). Hanya di dalam Al-Qur`an kita dapati banyak ayat yang mengajurkan manusia untuk bersikap moderat dalam segala hal sebab ia merupakan petunjuk bagi seluruh manusia. Allah Ta’ala berfirman, “Sungguh, Al-Qur`an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus.”(QS. Al-Isra`: 9).

Oleh karena itu, orang-orang beriman yang meyakini kebenaran risalah ini adalah orang-orang yang selalu berusaha untuk bersikap moderat, jauh dari sikap memihak, dan bersungguh-sungguh untuk melindungi hak semua orang termasuk pelaku pihak yang berseberangan dengan mereka.

Sebaliknya, di setiap masa pasti ada musuh dari risalah yang agung ini, yakni orang yang disebutkan Allah Ta’ala dalam firman-Nya, “(yaitu) orang yang lebih menyukai kehidupan dunia daripada (kehidupan) akhirat, dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan (jalan yang) bengkok. Mereka itu berada dalam kesesatan yang jauh.” (QS. Ibrahim: 3)

Maksudnya dari firman Allah Ta’ala, “Dan menginginkan (jalan yang) bengkok” adalah mereka mencari-cari sesuatu yang bertentangan dengan akal sehat dalam agama Allah dan mencari hal-hal yang kontradiksi dalam syariat Islam menurut mereka. Lebih dari itu, mereka menginginkan jalan Allah Ta’ala menjadi bengkok dan berliku, padahal jalan Allah itu lurus. Oleh sebab itulah, mereka sekuat tenaga berusaha mencari cara agar jalan Allah terlihat bengkok oleh manusia, sehingga mereka menjauh darinya setelah beriman kepada Allah Ta’ala dan menjalankan ajaran agama dengan benar. Di antara usaha yang mereka lakukan adalah menghembuskan keraguan dan kecurigaan dalam hati semua orang dengan berbagai trik sehingga orang-orang jauh dari jalan yang lurus dan ajaran Islam yang mulia. Hal itu mereka lakukan tidak lain adalah untuk dapat segera merealisasikan tujuan dan cita-cita mereka selama ini. Mereka juga tahu bahwa mereka tidak akan mampu memonopoli kekayaan bumi, melakukan praktik usaha yang haram, mengeksploitasi rakyat, menipu dan memperbudak mereka selama orang mukmin sejati berada dalam naungan cahaya iman dan konsisten dalam menjalankan segala perintah Allah Ta’ala.

Karakter yang dimiliki oleh sebagian orang ini laksana kuman berbahaya yang selalu tumbuh dan berkembang biak dalam lingkungan busuk dan kotor. Jika matahari terbit dengan sinar yang menyebar ke penjuru jagat raya dan dapat menumbuhkan tanaman yang sudah mati maka bersamaan dengan itu kuman tersebut juga mati. Oleh karenanya, kuman tidak bisa hidup di tempat-tempat yang dipenuhi cahaya dan bersih. Bahkan, Allah Ta’ala telah memberitahukan kepada kita bahwa orang-orang seperti itu mengklaim dirinya sebagai pelaku perbaikan dan reformis. Hal ini tergambar dalam firman Allah Ta’ala, “Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Janganlah berbuat kerusakan di bumi!” Mereka menjawab, “Sesungguhnya kami justru orang-orang yang melakukan perbaikan. Ingatlah, sesungguhnya merekalah yang berbuat kerusakan, tetapi mereka tidak menyadari.” (QS. Al-Baqarah: 11-12).

Sesuatu yang sangat mengherankan adalah bahwa kalangan yang mempunyai karakter yang bertentangan dengan fitrah manusia dan melanggar syariat ini menganggap bahwa tugas wajib yang paling penting bagi mereka adalah memerangi semua seruan yang mengajak untuk bersikap moderat dan melakukan perbaikan di muka bumi. Allah Ta’ala berfirman bahwa mereka adalah orang-orang, “yang berbuat kerusakan di bumi dan tidak mengadakan perbaikan” (QS. Asy-Syu’araa`: 152). Hal yang lebih mengherankan dari itu adalah mereka berusaha untuk mempromosikan diri mereka sebagai pelaku reformis dan telah memiliki program-program yang dapat memperbaiki keadaan sebuah negara. Barangkali memang ada orang yang memercayai kebohongan mereka itu, sehingga dengan mudahnya mereka menuduh orang-orang yang bersikap moderat dan istiqamah dalam agamanya sebagai orang-orang yang bodoh.  Allah Ta’ala berfirman, “Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Berimanlah kamu sebagaimana orang lain telah beriman!” Mereka menjawab, “Apakah kami akan beriman seperti orang-orang yang kurang akal itu beriman?” Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang kurang akal, tetapi mereka tidak tahu.” (QS. Al-Baqarah: 13).

Hal bodoh yang dipraktekkan oleh para perusak itu adalah menghasut massa untuk memberantas para pelaku perbaikan yang sebenarnya seperti yang pernah dilakukan Fir’aun, Dalam hal ini Allah Ta’ala berfirman, “Dan Fir‘aun berkata (kepada pembesar-pembesarnya), “Biar aku yang membunuh Musa dan suruh dia memohon kepada Tuhannya. Sesungguhnya aku khawatir dia akan menukar agamamu atau menimbulkan kerusakan di bumi.” (QS. Al-Mu`min: 26)

Salah satu contoh buruknya sebuah masa adalah ketika panji-panji reformasi dan perubahan diusung oleh pembesar dari pelaku kerusakan di muka bumi atau bendera kebajikan dan kehormatan dikibarkan oleh penguasa durjana. Itulah yang terjadi di beberapa masa yang lalu. Adalah Fir’aun yang digambarkan Allah Ta’ala bahwa dia itu orang yang sombong, termasuk orang-orang yang melampaui batas (QS. Ad-Dukhan: 31) dan bahwa dia (Firaun) termasuk orang yang berbuat kerusakan (QS. Al-Qashash: 4) adalah salah seorang yang menyeru segenap manusia untuk mengikutinya. Dia mengatakan bahwa Musa Alaihissalam ingin menimbulkan kerusakan di muka bumi. Anehnya, banyak orang yang memenuhi seruan Fir’aun itu seperti yang dilakukan pemuka kaum Firaun sebagaimana yang diterangkan Allah Ta’ala dalam firman-Nya, “Tetapi mereka mengikuti perintah Fir‘aun, padahal perintah Fir‘aun bukanlah (perintah) yang benar.” (QS. Huud: 97). Akhir dari semua itu adalah kebinasaan Fir’aun bersama kaumnya, “Dan Fir‘aun telah menyesatkan kaumnya dan tidak memberi petunjuk.” (QS. Thaha: 79).

Ini yang selalu dilakukan oleh semua musuh risalah agama Islam dan pelaku reformis di setiap waktu dan tempat. Mereka senantiasa duduk di jalan-jalan dengan mengintimidasi orang-orang dan mengatakan bahwa para pendukung reformasi sebenarnya hanyalah pelaku kerusakan. Tujuan mereka ini tidak lain adalah untuk mencegah orang-orang mendengar kebenaran, dan supaya publik tidak mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk. Sungguh Al-Qur`an mencela Yahudi yang telah banyak mengetahui syariat agama mereka namun menghalangi orang-orang dari jalan Allah. Ini sangat jelas tergambar dalam firman Allah Ta’ala, “Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Mengapa kamu menghalang-halangi orang-orang yang beriman dari jalan Allah, kamu menghendakinya (jalan Allah) bengkok, padahal kamu menyaksikan?”  Dan Allah tidak lengah terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Imran: 99).

Tidakkah Anda melihat wahai pembaca yang budiman, bahwa yang terjadi sekarang dalam kancah perpolitikan di Mesir banyak orang yang menginginkan jalan yang bengkok? Jika orang-orang seperti itu melihat sesuatu yang baik di negeri ini maka serta merta mereka melakukan distorsi terhadap fakta tersebut. Ketika melihat ada kelompok yang berhasil dalam bidang politik maka dengan segera mereka merusak reputasinya. Bahkan ketika rakyat memilih calon dewan legislatif atas keinginannya sendiri mereka pun menganggap rakyat dan calon yang dipilih itu orang-orang bodoh dan dungu. Mereka menyatakan bahwa rakyat tidak dapat membedakan antara program yang sodorkan dan calon legislatif yang pro rakyat, malahan mereka menuduh bahwa suara rakyat dapat dibeli dengan secuil bahan-bahan pokok yang tidak berharga.

Sungguh rakyat telah memperlihatkan kecerdasan mereka ketika menanggapi tuduhan orang-orang tersebut dengan praktik di lapangan yang berbeda dari fitnah yang menyebar di antara mereka. Hal itu dibuktikan dengan berhasilnya partai Islam meraup suara signifikan dalam tiga tahapan pemilihan umum kali ini. Rakyat memilih partai yang paling dekat dengan hati nurani, identitas dan karakternya sebagai bangsa Mesir. Hal ini merupakan pelajaran peting bagi mereka yang telah mencoba untuk mengalihkan rakyat dari aspirasi mereka dengan slogan “Konstitusi adalah nomor satu,” atau “Dasar negara lebih diutamakan daripada konstitusi.” Terkadang mereka mengajak rakyat untuk meninggalkan pembahasan tentang kekuasaan parlemen dan hak-hak legislatif dengan membuat undang-undang baru tentang standar pembentukan sebuah pemerintahan baru dengan alasan takut adanya pemerintahan tandingan dari berbagai kelompok yang berkepentingan, dan seterusnya.

Rakyat Mesir terdiri dari orang-orang berani dan cerdas yang tidak takut oleh semua intimidasi yang dilakukan berbagai pihak, sehingga mereka tetap pergi ke TPS-TPS untuk menyalurkan suara mereka. Mereka tidak mengindahkan semua hasutan yang merusak komponen bangsa Mesir. Mereka juga tidak memerhatikan tuduhan yang dilontarkan oleh orang-orang yang dengki terhadap gerakan Islam secara umum dan Ikhwanul Muslimin pada khususnya bahwa gerakan ini telah mengkhianati revolusi dan mengkhianati darah para syuhada. Itulah fitnah yang selalu mereka sebarkan. Rakyat menyatakan kepercayaan penuh terhadap partai Islam dengan memberikan suara mereka pada Pemilu ini, karena mereka yakin terhadap program-program yang telah dirancang untuk masa depan Mesir yang lebih baik.

Dengan ini saya yakin bahwa mereka yang menginginkan jalan yang bengkok tidak akan bisa menghalang-halangi rakyat Mesir untuk bersukacita dalam memperingati hari Revolusi tanggal 25 Januari. Rakyat tidak akan memercayai tuduhan palsu bahwa Pemilu telah dicurangi oleh partai tertentu. Baik orang yang berada jauh maupun dekat dengan negara Mesir, baik orang Mesir maupun bukan Mesir telah menyaksikan bahwa inilah Pemilu pertama yang mencerminkan aspirasi rakyat Mesir. Saya yakin bahwa rakyat Mesir tidak akan menggubris ajakan orang-orang tersebut untuk mencegah anggota dewan yang dipilih melalui pemilu pertama yang demokratis melaksanakan tugas perdana mereka sebagai wakil rakyat di gedung parlemen.

Para pemangku risalah kebenaran akan selalu melakukan kebaikan dan menegakkan keadilan, mereka tidak peduli kepada orang-orang yang menjauhi dan memusuhi mereka. Perjuangan mereka tidak akan dihentikan oleh orang-orang yang berpaling dari kebenaran dan menghendaki jalannya menjadi bengkok. Allahu Akbar! Hidup Mesir!

Disarikan dari ikhwanonline.com oleh Yum Roni Askosendra (PP KAMMI)

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (3 votes, average: 9.00 out of 5)
Loading...
Dekan Fakultas Teologi dan Advokasi di Mansoura, Pengurus Pusat Ikhwanul Muslimin Mesir dan anggota Ikatan Ulama Islam Internasional.

Lihat Juga

Konflik Air Antara Ethiopia, Sudan, dan Mesir

Figure
Organization