Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / PM Israel Tolak Desakan Internasional untuk Bebaskan Tahanan Palestina

PM Israel Tolak Desakan Internasional untuk Bebaskan Tahanan Palestina

PM Israel Benjamin Netanyahu (REUTERS PICTURES)

dakwatuna.com – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak permintaan utusan Uni Eropa agar rezim Israel membebaskan seluruh tahanan politik Palestina.

Laporan Palestine News Network menyebutkan, selain meminta agar Israel membebaskan tahanan politik Palestina, delegasi Uni Eropa juga meminta Israel untuk membuat “daftar hitam” nama-nama pemukim Yahudi ekstrimis, sehingga Uni Eropa bisa menolak para pemukim Yahudi yang masuk dalam daftar hitam itu, jika mereka berkunjung ke negara-negara Eropa.

Para pemukiman Yahudi ekstrimis yang akan dimasukkan dalam daftar hitam itu, adalah pemukim Yahudi yang bukan hanya menyerang warga Palestina tapi juga menyerang polisi dan tentara Israel.

Sementara itu, surat kabar Israel Maariv melaporkan bahwa Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Tim Kwartet untuk perdamaian Israel-Palestina (terdiri dari AS, Uni Eropa, PBB dan Rusia) juga menyerukan agar Israel menyetujui permintaan Abbas agar Israel membebaskan tahanan Palestina yang ditahan Israel sejak sebelum tercapainya Kesepakatan Oslo yang ditandatangani oleh Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) tahun 1993.

Menurut laporan Maariv, Netanyahu diminta untuk membebaskan 123 tahanan, yang terdiri dari anggota gerakan Fatah dan anggota faksi-faksi perjuangan Palestina lainnya yang menjadi bagian dari PLO. Sedangkan anggota gerakan Hamas dan Jihad Islam tidak termasuk dalam tahanan yang diminta untuk dibebaskan.

Permintaan serupa juga disampaikan oleh Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton dalam kunjungannya ke Israel dan Palestina bulan Januari kemarin.

Namun Netanyahu menolak semua permintaan pembebasan tahanan Palestina itu, dengan alasan bahwa sekarang bukan saatnya membebaskan tahanan politik Palestina yang bertujuan untuk meningkatkan dukungan rakyat Palestina pada Abbas.

Netanyahu juga mengatakan, ia tidak mau jika pembebasan tahanan dijadikan “desakan, atau salah satu persyaratan” untuk melanjutkan pembicaraan damai Israel-Palestina. Namun ia mengisyaratkan kemungkinan untuk memberi keleluasaan bagi pasukan keamanan Palestina (pasukan pemerintahan Abbas) di Area B Tepi Barat. Arena B adalah area di Tepi Barat yang berada di bawah kekuasaan penuh aparat keamanan Israel.

Alih-alih bersedia membebaskan tahanan Palestina, aparat keamanan Israel malah terus menangkapi dan menahan warga Palestina di wilayah pendudukannya di Palestina. Laporan mingguan Pelanggaran Hak asasi Manusia yang dilakukan Israel di wiayah pendudukan di Palestina menyebutkan bawa selama sepekan ini, tentara-tentara Israel telah menangkap 25 warga Palestina dan melukai 11 warga Palestina, empat diantaranya anak-anak.

Penangkapan dilakukan dalam 47 operasi militer pasukan Israel ke sejumlah desa di Tepi Barat. Selain itu, menurut laporan yang disusun Pusat Hak Asasi Manusia Palestina, selama sepekan ini, pasukan zionis juga menghancurkan empat bangunan, merusak 28 rumah, dua toko, sebuah kantor firma hukum, sebuah tempat olahraga, sebuah sekolah, dan empat mobil yang semuanya milik warga sipil Palestina. (aisyah/im/knrp)

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 7.00 out of 5)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Opick: Jangan Berhenti Bantu Rakyat Palestina!

Figure
Organization