Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Kebahagiaan Hidup: Umur Yang Barokah

Kebahagiaan Hidup: Umur Yang Barokah

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi (nubogalalakon.wordpress.com)

dakwatuna.com – Bulan April adalah bulan kelahiranku. Bulan ini beberapa kali aku mendapat kiriman email otomatis dari “Causes”, salah satu application di Facebook yang kuikuti. Walaupun hanya sekali saja ikut dalam diskusinya waktu itu, tetapi mereka secara otomatis me-link tanggal lahirku dalam aplikasinya.

“April 19 is coming up. Happy (Almost) Birthday! With a Birthday Wish your friends can give in honor of your special day”.

Begitu isi emailnya. Sebetulnya masih ada beberapa bait kalimat yang sengaja kupangkas. Karena aku kira kankenai, tidak ada hubungannya dan tidak perlu disampaikan di sini.

Beberapa waktu yang lalu aku pun pernah membaca status seorang kakak sepupu di wall Facebooknya. Seperti mengingatkanku akan berkurangnya satu tahun umurku yang semakin dekat.

Sharing bagi mereka yang merayakan ULTAH nya:

ulang tahun berarti berkurang jatah umur setahun

makin sedikit sisa umur

makin dekat ke akhir

makin dekat waktu utk kembali

RENUNGKANLAH………

Sesaat aku termenung, tercenung meresapi kata demi kata yang tercetak dengan jelas di layar kaca monitor. Ulang tahun, milad, birthday dan sejenisnya, sebentar lagi menghampiriku di bulan ini. Tahun ini usia ku bertambah satu. Oohh bukan… bukan… tetapi berkurang satu. Ya… usia yang bertambah berarti berkuranglah masa “kontrak” kehidupanku di dunia ini.

Entahlah apakah aku harus berbahagia atau bersedih. Bagi orang dewasa mungkin milad bukan berarti hal yang menggembirakan. Walaupun pada kenyataannya pada kanak-kanak hari inilah yang ditunggu-tunggunya untuk meluapkan kebahagiaan bahwa dia mulai pintar, tumbuh dan berkembang dengan sehat. Juga Kebahagiaan bagi kedua orang tuanya. Biasanya nasi kuning dan doa bersama akan menambah khusyu selamatan hari lahir mereka. Malah ada anak yang menunggu kue tart buatan ibu atau beli di kedai untuk melengkapi kebahagiaan mereka. Tanda bahwa mereka berulang tahun.

Yang pasti pada hari itu doa dari suami, anak, orangtua, handai taulan, kerabat dan teman-teman akan mengalir bak air syurga yang menyejukkan sanubari. Memberikan spirit dalam menghadapi kehidupan, dengan penuh cinta dan kasih sayang. Memompa semangat dalam beramal dalam sisa usia yang mudah-mudahan barakah.

Aku ingat seorang guruku pernah mengatakan bahwa kebahagiaan hidup seseorang tidak diukur dari hartanya yang banyak, anak yang banyak, ilmu pengetahuan yang banyak. Tetapi umur yang penuh keberkahan.

Aa Gym dalam salah satu artikelnya mengatakan ada 7 tanda kebahagiaan hidup. Selalu bersyukur kepada Allah SWT, memiliki pendamping hidup shalih dan shalihah, memiliki anak yang shalih (shalihah), memiliki harta yang berkah, tidak memiliki utang, ilmunya bermanfaat dan umurnya berkah.

Umur yang barokah tidak sama dengan usia yang panjang. Salah satu ciri umur yang barokah adalah tiap detik waktunya sangat berharga dan tidak ada yang sia-sia. Usianya banyak digunakan untuk beribadah pada Allah SWT, beramal dan berdakwah. Menebarkan manfaat kepada siapa saja. Bergaul dengan orang-orang yang shalih. Tidak ada waktu baginya kecuali amal, amal dan amal.

Ya Allah…Berikanlah aku keberkahan, kebaikan dan keselamatan dalam hidup ini. Dan senantiasa bersyukur atas segala nikmat-Mu. Dan tak jemu menebarkan semangat kebaikan agar umurku berkah dan bermanfaat.

Selayaknya untuk memantapkan diri mendapatkan kebahagiaan yang hakiki kita senantiasa merutinkan diri memanjatkan doa sapu jagat ini.

“Rabbana athina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hasanah. Waqina adzabannar” Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan di akhirat. Dan peliharalah kami dari siksa api neraka. (QS Al Baqarah: 201).

Semoga Allah meridhai.

Wallahu’alam bishowab.

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (10 votes, average: 6.80 out of 5)
Loading...

Tentang

Seorang ibu rumah tangga lulusan IKIP Semarang tahun 1998. Memiliki 5 orang anak. Asli Bogor, domisili di Johor Malaysia. Aktifitasnya yang lain menulis buku bacaan anak dan menjadi volunteer kegiatan sosial kemasyarakatan.

Lihat Juga

Meraih Kesuksesan Dengan Kejujuran (Refleksi Nilai Kehidupan)

Figure
Organization