dakwatuna.com
Jika aku……
Maka, usah kau mencariku di sudut-sudut senja, ibu
Sebab, ku telah terlelap di telapak kakimu
Kan ku temani kau di setiap langkah-langkahmu
itulah ciri karib sejati…
Tapi kau akan merasa lebih tenang dengan Dzikrullah
Jika aku……
Maka, tak perlu kau tangis, bapak
Tahukah kau? aku berada di tetesan-tetesan peluhmu
Ku bersama berjuang denganmu
Karena kita, sahabat…
Tapi kekuatan besar itu milikNya
Jika aku……
Maka, aku tak pergi, Mbak
Dalam senyum-senyum simpul buah hatimu, ada aku…
Yang senantiasa menghiburmu kala gundah
Kitalah dua sejoli itu…
Tapi tawakallah padaNya
Jika aku……
Maka, tak harus kau berputus asa Maas
padaNya telah ku titipkan bara-bara semangat itu
carilah dengan banyak beramal shalih
jika aku……
maka, janganlah kalian bersedih kawan
tapi saksikanlah bahwa aku telah syahid
karena kita selamanya akan “berjalan beriringan”
………
Namun, skenarioNya terlampau indah dibanding rencana-rencana kita makhluk yang teramat lemah
Kesempatan menata jiwa, menata amal selalu Allah beri di setiap sisa nafas-nafas kita…
Mari bangkit dan teruslah optimis untuk kehidupan yang lebih baik, lebih damai
Yakinlah satu hal, bahwa…“harapan itu masih ada”
Redaktur: Ardne
Beri Nilai: