Topic
Home / Berita / Internasional / Afrika / Partai Islam Menangi Pemilu Tunisia

Partai Islam Menangi Pemilu Tunisia

Rakyat Tunisia pendukung partai Islam Nahdhah merakayan kemenangan partai mereka di kantor pusatnya di Tunis 25 Oktober 2011 (AP Photo)

dakwatuna.com – Tunis. Partai Islam Tunisia, Ennahda (An Nahdhah), mengklaim kemenangan dalam pemilu demokratis pertama di negeri itu.

Hasil penghitungan resmi diperkirakan baru akan diumumkan hari ini waktu setempat, namun hasil penghitungan suara terpisah menunjukkan Ennahda menang dengan suara terbanyak dan berpeluang menang mutlak.

Saingan utamanya, partai sekuler kiri tengah, PDP, telah menyatakan menerima kekalahan.

Pengamat dari dunia internasional memuji jalannya pemilu yang dilangsungkan Minggu (23/10) itu sebagai bebas dan jujur.

Mantan Presiden Zine al-Abidine Ben Ali digulingkan sembilan bulan lalu melalui aksi demonstrasi massa setelah berkuasa selama 23 tahun. Meski demikian, tidak seperti yang terjadi di negara tetangganya di Libia, perubahan Tunisia dari pemerintahan otoritarian pada demokrasi dianggap berlangsung cukup damai.

Pemimpin Ennahda menjanjikan nantinya akan membentuk Tunisia menjadi negara dengan banyak partai, demokrasi, bukan negara Islam.

“Warga Tunisia memberi suara pada partai yang dianggap konsisten menyuarakan perlawanan untuk demokrasi dan menentang kediktatoran Ben Ali,” kata seorang juru bicara partai ini, Yusra Ghannouchi.

Sebagian besar rakyat Tunisia gembira menyambut pemilu setelah rezim Ben Ali usai.

Ghannouchi mengatakan partai Ennahda berada di barisan depan rakyat, dan karena itu sejak awal mereka yakin akan mendapat banyak suara.

Yang dipilih warga Tunisia adalah wakil untuk duduk dalam dewan beranggotakan 217 orang yang akan menyusun rancangan konstitusi dan menunjuk presiden sementara, yang akan membentuk pemerintahan.

Menurut Sekjen Komisi Pemilihan Boubaker Bethabet, lebih dari 90% dari 4,1 juta pemilih terdaftar memberikan suaranya.

Pemilu kali ini diikuti lebih dari 100 partai, belum termasuk calon independen.

Jalannya pemilu ini disambut gembira warga yang dengan bangga menunjukkan jari mereka yang kehitaman bekas tercelup tinta pemilu.

Ibu Mohamed Bouazizi, laki-laki yang membakar diri bulan Desember lalu sehingga memicu revolusi dunia Arab dan Tunisia, mengatakan bahwa pemilu ini adalah kemenangan untuk martabat dan kebebasan warga setempat.

“Sekarang saya senang karena kematian anak saya telah memberi jalan untuk mengatasi rasa takut dan ketidakadilan,” kata Manoubia Bouazizi. (BBC/OL-3/MICOM)

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (5 votes, average: 9.80 out of 5)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Anggota DPR AS: Trump Picu Kebencian pada Islam di Amerika

Figure
Organization