dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com – Pembakaran masjid kembali terjadi. Sekelompok ekstrimis pada Minggu (2/10) malam membakar masjid yang terletak di dekat pintu gerbang desa Toba Zanghriyya, Galilea. Selain membakar, para ekstrimis itu juga menempelkan tulisan “Price Tag” ( label harga) dan “Revenge” (balas dendam) di dinding masjid.
Situs Arabs48 melaporkan, api menghanguskan hampir semua properti yang ada di dalam masjid, sementara warga sekitar berjuang memadamkan api. Saluran televisi Israel Channel 10 menyebutkan, pelaku pembakaran masjid diduga ekstrimis anggota kelompok saya kiri di Israel. Sementara polisi Israel menyatakan akan membentuk tim penyelidik untuk mencari tahu dan menangkap para pelaku pembakaran.
Setelah peristiwa pembakaran itu, warga desa melakukan aksi protes. Deputi Ketua Gerakan Islam di Galilea Syaikh Kamal Khatib mengatakan, pemerintah Israel bertanggung jawab atas aksi pembakaran masjid itu, karena pemerintah Israel yang mendorong warganya untuk membenci orang-orang Islam.
“Rasisme yang mengendalikan kehidupan orang-orang Yahudi di Israel,” tukas Syaikh Khatib.
Pembakaran masjid di Galilea menambah panjang daftar masjid yang beberapa bulan belakang ini menjadi target perusakan para pemukim Yahudi ekstrimis. Bulan Juni kemarin, sebuah masjid di Haifa menjadi target vandalisme. Dinding masjid itu juga ditulisi “Price Tag” “Demolish” (hancurkan) dan “Perang melawan Tepi Barat.” Para pelakunya juga menggambar lambang Bintang David di dinding masjid tersebut.
Para pemukim Yahudi di Tepi Barat memang sedang melancarkan kampanye “Price Tag” dengan membakar masjid-masjid dan merusak kebun serta tanah-tanah pertanian milik warga Palestina. (aisyah/im/knrp)
Redaktur: Ardne
Beri Nilai:
(11 votes, average: 9.82 out of 5)
Loading...Tentang Tim dakwatuna
