dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com – Partai Keadilan Sejahtera menagih janji Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang pernah menyatakan mendukung Palestina sebagai sebuah negara merdeka. Janji itu harus diwujudkan di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-bangsa pada 20 September 2011 ini.
“Ancaman veto Amerika Serikat harus ditentang karena mengingkari janji-janji Obama saat pidato di Mesir pada 2009 mau pun di Sidang Umum PBB pada 2010,” kata Wakil Sekretaris Jenderal PKS yang juga Ketua Komisi Luar Negeri Dewan Perwakilan Rakyat, Mahfudz Siddiq, kepada VIVAnews, Sabtu 17 September 2011.
Mahfudz mengingatkan, Presiden Obama pada tahun 2010 di Majelis Umum PBB, secara mengejutkan berpidato: “Saat kita kembali di tahun depan, kita dapat menyepakati masuknya anggota baru dari PBB, yaitu Palestina Merdeka, Berdaulat yang brdampingan dengan Israel secara damai.”
Karena itu, rencana veto Amerika Serikat dalam sidang PBB mendatang dinilai Mahfudz membuat AS kehilangan kredibilitas sebagai kampiun demokrasi, kebebasan dan hak asasi manusia. Rencana veto itu juga menunjukkan AS tak berkutik pada tekanan Israel.
Sementara itu, Mahfudz menyebutkan, 2/3 anggota PBB mendukung kemerdekaan Palestina. Indonesia sebagai ketua ASEAN, pelopor Gerakan Non Blok dan anggota Organisasi Konferensi Islam harus ambil peran penting dalam memastikan dukungan terhadap keanggotaan Palestina sebagai negara. “Kebijakan politik luar negeri Indonesia sejak era Soekarno sudah jelas tegas tentang Palestina. Ini amanat konstitusi yang antikolonialisme,” kata Mahfudz. (Arfi Bambani Amri/Suryanta Bakti Susila/VN/hdn)
Redaktur: Ardne
Beri Nilai:
(19 votes, average: 9.84 out of 5)
Loading...Tentang Tim dakwatuna
