Topic
Home / Berita / Internasional / Amerika / Pendidikan Barat Belum Akui Sumbangsih Ilmuwan Islam

Pendidikan Barat Belum Akui Sumbangsih Ilmuwan Islam

Ilustrasi (1001inventions.com)

dakwatuna.com – Los Angeles. Dunia Islam memberikan sumbangsih besar terhadap teknologi yang dikembangkan dunia barat. Pesan itu hendak disampaikan dalam pameran ‘Penemuan 1001’ di California Science Center, Los Angeles.

Diane Perlov, Wakil Presiden California Science Center, mengatakan dunia barat begitu mengabaikan sumbangsih ilmuwan Muslim terhadap ilmu pengetahuan dunia. Sebabnya, melalui pemeran ini, pihaknya ingin mengkomunikasikan akar multikultural limu pengetahuan.

“Pameran ini berupaya menunjukan adanya penemuan ilmiah bangsa di luar Eropa dan Amerika,” kata dia seperti dikutip dari Islamonline.net, Senin (15/8).

Dalam pemeran itu, pihak penyelenggara menghadirkan karya-karya ilmiah ilmuwan Muslim dalam bidang astronomi, matematika, kedokteran, arsitektur dan teknik. Karya-karya yang ditampilkan merupakan waisan kejayaan Islam yang terbentang dari Spanyol hingga Cina.

Sebelum masuk pameran, pengunjung diperlihatkan film berdurasi 13 menit karya Ben Kingsley, pustakawan dunia yang memberikan penjelasan soal pameran. Ben juga menceritakan salah seorang ilmuwan Muslim yang terkenal, Al-Jazari, penulis pakar teknik mesin abad ke-13.

Dikisahkan, dalam penuturan Ben, Al-Jazari menciptakan sistem poros engkol pertama, yang serupa dengan mesin pembakaran internal. Dia juga membuat jam yang rumit, terutama Jam Gajah, yang dikenal sebagai jam yang akurat mengukur waktu.

Pameran juga menyoroti pendidikan yang memainkan peran utama selama periode ini, utamanya ketika Fathimah al-Fihri berkontribusi mendirikan universitas pertama, di Maroko pada pertengahan tahun 800 masehi.

Tidak Diakui

Penggabungan kekayaan dan keragaman budaya dunia Islam yang terbentang luas, dari Spanyol ke Cina, melahirkan abad keemasan ilmu pengetahuan. Tak sedikit terobosan yang dilahirkan pada masa ini. Sebut saja, dalam bidang ilmu pengetahuan, matematika, astrologi dan obat-obatan.

“Masa itu seolah hilang dalam pendidikan di Inggris dan Amerika,” kata Maurice Coles, pengembang kurikulum, Californian Science Center, yang juga berusaha memasukan abad kejayaan Islam dalam kurikulum pendidikan di AS.

Cole mengatakan kurikulum pendidikan barat mengabaikan saat masa pencerahan yang dibawa dunia Islam pada masa kegelapan. “Saya tidak berpikir itu sebuah konspirasi,” kata dia. Namun, sebagian dari kita tidak diajarkan adanya sejarah keemasan diantara era Mesir kuno dan Renaissance.

Guna Menjelaskan kontribusi umat Islam kepada dunia secara detail, pameran dibagi menjadi tujuh bagian utama, masing-masing diwakili oleh stand pameran yang berisikan rumah, sekolah, rumah sakit, pasar, replika kota, dan alam semesta. Setiap bagian memberikan rincian terkenal penemuan ilmuwan Muslim. “Saya pikir bagian sekolah adalah favorit saya,” kata Perlov.

Pameran 1001 baru-baru ini dianugerahi ‘Pameran Touring Terbaik’ dalam penghargaan bagi Museum dan Warisan Dunia di London. Penghargaan ini boleh dibilang setara dengan penghargaan Oscar bagi industri film. Total satu juta pengunjung mendatangi pameran semenjak dimulai sekitar akhir tahun lalu. (Djibril Muhammad/Agung Sasongko/RoL)

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (16 votes, average: 9.75 out of 5)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Erdogan Kecam Keras Standar Ganda Barat soal Persenjataan

Figure
Organization