Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Cambuk Motivasi, Kristal Kebaikan

Cambuk Motivasi, Kristal Kebaikan

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi (inet)

dakwatuna.com – Detik terus berlalu menjelma menjadi menit, jam, hari, bulan dan tahun, terus berputar. Beragam peristiwa silih berganti menghiasi sembaran sejarah kehidupan ini, mulai dari yang semanis gula sampai yang sepahit empedu. Ada tawa dan senyum, kejayaan dan kegagalan, harapan dan ketakutan, sedih dan gelisah yang menghiasi.

Kenangan. Ya, setiap orang pasti mempunyai kenangan. Segala sesuatu yang berlalu dari sebuah perjalanan panjang pengembaraan manusia yang berupa apa saja dan dimana saja. Bila diingat-ingat kadang menciptakan tawa atau senyum, atau mungkin sedih atau kecewa. Ada kenangan yang terekam kuat dalam memori sehingga kita tidak dapat melupakannya atau peristiwa yang hanya sekedar lewat sehingga tidak berbuah kenangan.

Kenangan semenjak panggilan manja ”nak” oleh Bunda atau Ayah tercinta kemudian berubah menjadi ”kakak/abang” oleh adik sampai pada panggilan mesra ” kanda” oleh istri dan mungkin nanti ” ayah” oleh anak-anak kita. Saat panggilan ibu menyuruh pergi mengaji. Suara sang guru memberi pengajaran. Canda-tawa teman-teman saat bermain. Tegur ramah tetangga yang menyentuh kalbu. Lembaran itu bagai tertiup sepoi-sepoi angin. Tak tersadar layar otak sarat dengan puing-puing memori.

Kenangan dapat menjadi cemeti pelecut untuk dapat berbuat lebih baik dan untuk menggapai kesuksesan masa depan. Ia dapat menembus rintangan dinding beton dan kawat berduri yang berdiri kokoh.

Oleh karena itu kenanglah semua kesuksesan masa lalu kita, mulai dari yang kecil sampai yang besar. Waktu kecil kita berhasil menghafal satu surat Al Quran, puasa Ramadhan satu bulan penuh, juara kelas, lulus kuliah, atau mendapatkan pekerjaan.

Sebaliknya kenangan dapat menjadi bayang-bayang kelam masa depan, menjadi tembok penghalang kesuksesan kita. Kegagalan-kegagalan masa lalu kadang membuat kita menjadi pesimistis, merasa rendah diri, atau merasa tidak mampu melakukan sesuatu, sehingga malas untuk berkarya.

Oleh karena itu putarlah memori otak – tepatnya otak tengah/sistem limbik yang di dalamnya terdapat amigdala yang merupakan bank memori otak, tempat menyimpan semua kenangan untuk mendapatkan kenangan-kenangan terbaik yang menjadi cemeti pelecut untuk kesuksesan kita dan kuburlah dalam-dalam kenangan-kenangan yang dapat menjadi tembok penghalang kesuksesan.

Dalam lingkup yang lebih luas, tak heran kita mulai SD sudah belajar sejarah. Termasuk juga kejayaan masa lalu, majapahit, sriwijaya, dan tentunya kejayaan Islam masa-masa awal kenabian. Itu semua adalah untuk membangkitkan motivasi kita untuk berbuat lebih baik, tentunya.

Maka jadilah pahlawan pembela negara atau mujahid Palestina yang meluluhlantakkan tank-tank Zionis Yahudi atau seorang dermawan yang setiap saat menyedekahkan hartanya atau apapun namanya sehingga ketiadaan kita dicari dan keberadaan kita diharapkan dan dibutuhkan. Setelah meninggal orang akan mengenang kebaikan kita dan berharap akan muncul generasi seperti kita. Lebih dari itu semua, ada sebuah gelar mulia yang dilahirkan dari sebuah kenangan yang patut dimiliki oleh semua kita. Mardhatillah. Bagaimana dengan Anda?

 

Markaz Pribadi

Jatipadang, 21 Mei 2011

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (14 votes, average: 9.71 out of 5)
Loading...

Tentang

Istri dari Iwan Solahuddin muslimah kelahiran Jakarta ini masih menyelesaikan studinya di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta. Ia juga aktif menulis, tulisannya pernah dimuat di websitus islami.

Meski latar belakang pendidikannya Ekonomi, anak sulung ini justru sangat menyukai sastra. Saat ini ia lebih suka menulis. Penggemar aktivitas petualang dan menantang ini punya hobbi hikking, rafting, traveling.

 

situs web penulis : www.ismaidha.blogspot.com ; www.oasepena.wordpress.com

Lihat Juga

Muhasabah, Kebaikan untuk Negeri

Figure
Organization