Topic
Home / Berita / Revolusi Mersir, Perubahan Untuk Gaza

Revolusi Mersir, Perubahan Untuk Gaza

dakwatuna.com – Gaza, Masalah penutu[an gerbang perbatasan Rafah antara Jalur Gaza dan tanah Mesir merupakan pesoalan yang masih menghantui warga Palestina. Warga masih bertanya-tanya: kapan waktunya gerbang perbatasan Rafah dibukan setelah lama ditutup bagi para mahasiswa dan para pasien? Apakah gerbang ini akan dibuka untuk selamanya?

Mimpi yang Mungkin Terealisasi

Perasaan yang dialami warga Palestina ini sedikit demi sedikit mulai menemukan titik terang dan jalan keluar ketika sebagian berita yang sampai ke telinga mereka menyebutkan adanya upaya otoritas mesir untuk membuka gerbang perbatasan rafah. Mimpi para mahasiswa yang sudah kehilangan kesempatan studi mereka mulai mendekati kenyataan, rasa sakit para pasien Palestina yang tidak bisa berobat mulai sedikit terobati. Karena merkea banyak bermimpi suatu hari akan dibuka gerbang perbatasan Rafah secara keseluruhan, penuh dan selamanya.

Dalam pada itu, Ketua Dinas Penyeberangan dan Perbatasan Palestina, Gazi Hamad, menegaskan bahwa gerbang perbatasan Rafah akan dibuka untuk warga yang akan meninggalkan Jalur Gaza ke Mesir mulai hari Selasa besok (22/2) sebanyak 300 orang setiap harinya. Dia menyatakan banyak warga Palestina yang ingin pergi ke luar dari Jalur Gaza, terutama para mahasiswa, pasien dan mereka yang tinggal di luar negeri, mereka berharap gerbang perbatasan Rafah dibuka secara permanen.

Dampak Positif

Para analis Palestina menyatakan bahwa revolusi rakyat Mesir dan jatuhnya rezim Mubarak dipastikan akan memiliki dampak positif bagi Palestina secara umum dan bagi Jalur Gaza secara khusus. Mereka menyatakan bahwa warga Jalur Gaza telah mengalami blokade yang mendekik dan blokade ini harus lenyap. Penutupan gerbang perbatasan Rafah inilah yang menjadi sebab lumpuhnya banyak sisi kehidupan di Jalur Gaza.

Para analis ini menegaskan bahwa gerbang perbatasan rafah adalah tuntutan terpenting yang diserukan oleh revolusi Mesir. Di mana para demonstran meneriakan yel-yel pentingnya pembukaan gerbang perbatasan Rafah yang menjadi symbol pelecehan yang dilakukan rezim sebelumnya.

Sementara itu warga Palestina mengungkapkan sangat gembira di saat pembukaan gerbang perbatasan Rafah. Bahkan mereka menyatakan mimpi mereka lebih dari itu, mereka berfikir sampai berfikit gas Mesir sampai ke Jalur Gaza dan banyak memanfaatkan dari gas itu di berbagai bidang kehidupan. Di antaranya adalah pengoperasian pembangkit tenaga listrik yang masih terputus di Jalur Gaza, selama berjam-jam listrik di Jalur Gaza setiap hari putus.

Pembebasan Blokade

Para pengamat dan analis menjelaskan bahwa stabilitas kondisi Mesir setelah keberhasilan revolusi rakyat yang menumbangkan rezim Mubarak, akan berdampak positif dan langsung bagi stabiltias Jalur Gaza. Mereka menyatakan bahwa hal terpenting yang akan terealisasi pada periode mendatang adalah pembebasan blokade dzalim yang sudah mulai diberlakukan terhadap warga Palestina di Jalur Gaza sejak 4 tahun yang lalu secara berturut-turut.

Mereka menegakan bahwa pimpinan Mesir yang akan datang pasti akan melakukan langkah-langkah jelas berkaitan dengan diakhirinya blokade atas Jalur Gaza. Terutama karena tuntutan ini sudah menjadi tuntutan rakyat yang sudah selayaknya mendapatkan perhatian. Mereka menyatakan bahwa pimpinan Mesir yang baru akan berusaha menarik kepercayaan rakyat Arab, terutama rakyat Mesir dan Palestina. Dengan demikian akan mengambalikan peran kepeloporan Mesir seperti sebelumnya, untuk mengembalikan sikap dan kemuliaan yang dihancurkan rezim sebelumnya. (asw/ip/ut)

Redaktur: Ulis Tofa, Lc

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (6 votes, average: 9.83 out of 5)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Konflik Air Antara Ethiopia, Sudan, dan Mesir

Figure
Organization