Topic
Home / Berita / Yaman Bisa “Mesir Kedua”

Yaman Bisa “Mesir Kedua”

dakwatuna.com – Presiden Barack Obama berbicara melalui telepon dengan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh, sekutu utama AS dalam perang anti-teror. Ali Abdullah Saleh sedang  menghadapi protes yang meningkat terhadap pemerintahan.

Obama melakukan kontak dengan Saleh pada Rabu, sehari sebelum puluhan ribu orang Yaman melakukan protes “hari kemarahan” . Unjuk rasa itu adalah isyarat terbaru  mengenai  pemberontakan yang meletus di Tunisia dan bergerak ke Mesir.

Juru bicara Gedung Putih, Robert Gibb,s mengungkapkan pembicaraan telepon itu dalam pernyataan kepada wartawan di dalam pesawat Air Force One ketika Obama  menuju acara di Pennsylvania, namun ia tidak memberikan penjelasan terinci mengenai hal itu.

Sebelumnya Rabu, Saleh, yang menjadi sasaran protes sejak pertengahan Januari, menyatakan tidak akan mengupayakan perpanjangan masa jabatan dan telah menunda pemilihan umum kontroversial April — dua tuntutan utama oposisi.

Kementerian Luar Negeri AS menyambut baik keputusan Saleh itu, yang disebutnya mendorong kemajuan politik Yaman melalui cara-cara demokratis dan tanpa kekerasan.

Washington juga menyatakan, rakyat Yaman memiliki hak untuk mengungkapkan pendapat mereka dan berkumpul dengan bebas.  (RoL)

Redaktur: Ulis Tofa, Lc

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (6 votes, average: 8.50 out of 5)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Konflik Air Antara Ethiopia, Sudan, dan Mesir

Figure
Organization