dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com – Kuala Lumpur. Institut Perbankan dan Keuangan Malaysia (IBFIM) meneken kontrak kerja sama dengan Bank Islam Maladewa. Teken kontrak itu berlangsung kemarin, dalam forum Keuangan Islam Global. Proses penandatanganan disaksikan oleh Deputi Gubernur Bank Negara Datuk Mohd Razif Abd Kadir dan Ketua IBFIM Datuk Seri Zukri Samat.Kontrak kerjasama itu menelurkan bank Islam pertama di Maladewa. Menurut rencana, bank Islam tersebut bakal beroperasi Januari tahun depan.
Tak hanya menelurkan bank Islam pertama, kerja sama itu juga mencakup pendidikan hukum dan perbankan syariah. CEO Bank Islam Maladewa, Khaled Al-aboodi mengatakan kelahiran bank Islam pertama itu bisa merangkul 25 persen pasar lokal selama tiga tahun. Sasaran yang dituju meliputi produk usaha kecil dan menengah serta kalangan nelayan.
“Kami coba menawarkan layanan untuk produk perbankan termasuk di dalamnya produk takaful dan kredit perumahan. Kami juga bekerjasama dengan pihak Malaysia untuk membuat skema namun belum sampai level nota kesepahaman,” paparnya seperti dikutip Kuwait Times, Rabu (27/10). Dengan populasi Muslim 100 persen, Khaled mengharapkan adanya permintaan yang kuat untuk produk-produk syariah guna mendorong pertumbuhan masa depan bank. Saat ini terdapat empat bank konvensional di Maladewa.
Bank Islam Maladewa merupakan perusahaan patungan Corp Islam Jeddah berbasis Pengembangan Sektor Swasta, anak perusahaan dari Islamic Development Bank dan pemerintah Maladewa. Sementara itu, CEO IBFIM Datuk Dr Adnan Alias mengatakan IBFIM melihat peluang kolaborasi lebih lanjut dengan mitra dari Cina. Proyek ini nantinya melibatkan Shenyang-Malaysia dan Komite Administrasi Keuangan Shenyang. “Walikota akan datang minggu depan dan kita akan melihat bagaimana kami dapat membantu memfasilitasi proyek ini lebih lanjut,” kata Adnan. (irf/Agung Sasongko/RoL)
Redaktur: Ardne
Beri Nilai:
(4 votes, average: 9.75 out of 5)
Loading...Tentang Tim dakwatuna
