Topic
Home / Berita / Nasional / Ketua Umum PP Muhammadiyah: Islam Belum Jadi Inspirasi Pembangunan

Ketua Umum PP Muhammadiyah: Islam Belum Jadi Inspirasi Pembangunan

Din Syamsuddin, Ketua PP Muhammadiyah (kompas.com)

dakwatuna.com – Purworejo. Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin menyatakan, Islam belum dijadikan sumber dan inspirasi dalam pembangunan di Indonesia.

“Problematika yang dihadapi bangsa Indonesia kronis dan kompleks, tidak ada satu pihak pun yang sanggup menyelesaikan masalah tersebut,” katanya pada pembukaan Musyawarah Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah di Purworejo, Jumat malam.

Ia mengatakan, Indonesia harus belajar dari negara China yang kini menjadi tatapan dunia, banyak negara terbelalak dengan kebangkitan China. Kebangkitan negara tersebut luar biasa, akan menjadi negara super power, tetapi mereka rendah hati tidak mau disebut negara maju.

Din menuturkan, beberapa waktu lalu pernah berkunjung ke China dan mempunyai kesan bahwa tokoh-tokoh di negeri itu begitu percaya diri meskipun menghadapi tantangan dan ancaman dari kanan kiri.

Sekarang mereka terbuka, khususnya di bidang ekonomi dan berhasil mengejar ketertinggalan. Mereka membuka diri terhadap kapitalisme global meskipun negara sosialis.

Kebangkitan mereka, katanya, berdasarkan pada kepercayaan agama Konghucu yang mengajarkan kerja keras, penghematan dalam membangun negara. Mereka memadukan kapitalisme global dengan nilai-nilai kechinaan yang berasal dari Konghucu yang dapat mendorong kebangkitan.

“Indonesia memiliki Islam tapi belum mampu memfungsikannya sebagai sumber dan inspirasi dalam pembangunan, seharusnya kita bisa mengambil nilai-nilai Islam dalam membangun negeri ini,” katanya.

Untuk itu, dia mendorong perserikatan Muhammadiyah lewat cabang dan ranting melaksanakan hasil muktamar guna melanjutkan program-program sebelumnya. Salah satunya melakukan segala upaya untuk memunculkan model-model baru dalam amal usaha.

Ia mengatakan Muhammadiyah telah mempunyai ikon pelayanan bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial. Di Semarang terdapat panti jompo yang dikelola pimpinan daerah Muhammadiyah setempat dan hal ini belum ada daerah lain yang mengembangkannya, kemudian di Ponorogo dibentuk himpunan janda warga Muhammadiyah.

“Daerah lain perlu mencontoh terobosan yang baik itu untuk dikembangkan,” katanya. (H018/K004/ant)

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (5 votes, average: 6.60 out of 5)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Pernyataan Sikap PP Muhamamdiyah Jelang Hari Pencoblosan

Figure
Organization