dakwatuna.com – Dua warga sipil ditembak pada hari Sabtu pagi (28/8) oleh pasukan pendudukan Israel (IOF) di timur kota Beit Hanoun, utara Jalur Gaza, saat latihan profesi mereka di daerah yang hancur di Jalur Gaza utara.
Muawiya Hassanein, kepala unit darurat Departemen Kesehatan, mengatakan dalam sebuah pernyataan eksklusif kepada Pusat Informasi Palestina, bahwa Sharif Said Ghubn, 24, dan Rami Ibrahim Ghubn, 14, tiba di Rumah Sakit Kamal Adwan dengan kaki terluka setelah ditembak oleh pasukan Israel yang ditempatkan di menara Beit Hanoun timur.
Dalam perkembangan terkait, polisi Israel dan tentara penjaga perbatasan pada hari Jumat menangkap puluhan pekerja Tepi Barat di seluruh Galilea, Negev, dan daerah lainnya dengan alasan tidak memiliki izin untuk bekerja di wilayah Palestina yang diduduki sejak tahun 1948, ujar seorang tenaga kerja Palestina.
Penguatan dari pasukan penjaga perbatasan, tentara, dan polisi berhasil menangkap 30 orang buruh dewasa dan 10 anak-anak di Tepi Barat dalam serangan yang luas dan kampanye pencarian ke rumah-rumah warga Arab, tempat kerja, fasilitas dan tempat kerja Israel, ujar pekerja itu.
Polisi Israel pada Jumat malam menangkap 59 buruh Palestina di kota Sakhnein, Tepi Barat, dan daerah sekitarnya setelah melakukan penggerebekan di tempat kerja dan fasilitas di kota itu, demikian radio Israel melaporkan.
57 dari tahanan dibebaskan sementara dua lainnya tetap dalam tahanan polisi karena diduga mengancam keamanan mereka.
Telah ada peningkatan tajam dalam serangan dan kampanye penangkapan terhadap buruh Palestina sejak Ramadhan yang ditetapkan pada tahun ini, terutama saat akhir pekan. (mirzah/pic/knrp)
Redaktur: Ardne
Beri Nilai: