Topic
Home / Berita / Hamas Mampu Balas Kejahatan Zionis

Hamas Mampu Balas Kejahatan Zionis

dakwatuna.com – Doha, Khaled Misy’al, Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Hamas, menegaskan gerakannya telah mengirim memorandum kepada para pemimpin Arab untuk dibahas pada KTT Arab di Libya mendatang. Memo ini berkaitan dengan rekonsiliasi Palestina, masalah Al-Aqsha dan al Quds, diakhirinya blokade dan rekonstruksi Gaza, mengutuk pembunuhan Mahmud Mabhuh, di samping sikap politik Arab.

Mengomentari apa yang terjadi di al Quds, kepada televisi aljazeera pada Rabu malam (24/3), Misy’al mengatakan, “Kami menghadapi fanatisme tingkah laku Zionis di lapangan. Sementara orang-orang Arab dan Palestina di tingkat resmi hanya menonton. Sudah mulai muncul retakan dan tanah longsor di sana-sini akibat penggalian di bawah Masjid Al-Aqsha.”

Menghadapi bahawa yang mengancam al Quds  tersebut; Misy’al menyerukan para pemimpin Arab untuk mendukung perjuangan warga al Quds dengan proyek-proyek konkrit. Menunjukkan kemarahan nyata pada apa yang dilakukan negara penjajah Zionis, menyatakan bahwa mereka mempertimbangkan kembali dalam pilihan mereka, agar para pemimpin Arab berusaha memiliki kekuatan hakiki dan mengatakan kepada bangsa Palestina bahwa di depan anda tidak ada yang lain kecuali perlawanan.

Misy’al juga mengingatkan bahwa Netanyahu telah melawan dunia dalam membangun permukiman. Kemudian dia bertanya-tanya, “Lantas apa yang dilakukan orang-orang Arab?” Dia menegaskan, ada strategi yang harus dibuat Arab dalam menghadapi perilaku Zionis terahdap al Quds.”

Misy’al menyesalkan lemahnya perhatian beberapa negara Arab terhadap Palestina. Hal ini nampak pada pengekangan oleh rezim-rezim Arab terhadap aksi-aksi kemarahan warga Arab dan Islam. Sebab lain adalah apa yang dilakukan Otoritas Palestina di Ramallah yang juga mengekang warga Tepi Barat mengungkapkan kemarahan mereka atas apa yang dilakukan penjajah Zionis Israel.

Misy’al juga menekankan perlunya “Dayton hengkang dan dihentikannya koordinasi keamanan dengan entitas Zionis, membiarkan Palestina mengeluarkan reaksinyadan mengekspresikan kemarahannya.” Di saat yang sama dia mengecam proyek perdamaian ekonomi yang dilakukan Salam fayad karena ini sejalan dengan proyek perdamaian ekonomi Netanyahu.

Mengenai masalah blokade Gaza, Misy’al mengatakan ada pihak Arab dan Palestina yang turut serta bersama Zionis Israel memblokade Jalur Gaza. Dia menilai blokade ini sebagai hukuman bagi rakyat Palestina karena telah memilih Hamas, apalagi realitas di Jalur Gaza tidak bisa dihancurkan dengan perang. Dengan blokade ini mereka ingin merealisasikan target yang tidak bisa direalisasikan dengan perang.

Mengenai masalah rekonsiliasi Misy’al mengatakan pihaknya sejak detik pertama telah merespon upaya Mesir sepanjang 2009. Setelah kami sampaikan kabar gembira kepada umat tentang rekonsiliasi yang sudah dekat, tiba-tiba Mitchell datang ke kawasan dan mengancam otoritas Rammalah akan memutus dukungan dan menekan saudara-saudara kita di Mesir. Amerika lah yang telah memveto rekonsiliasi, sehingga terjadilah perubahan signifikan dalam proposal rekonsiliasi.

Misy’al menegaskan, “Kami siap untuk menandatangani rekonsiliasi di Kairo setelah dimasukannya perubahan-perubahan penting ini, yang telah kami sampaikan kepada semua pihak. Dan saya tegaskan bahwa tidak adanya tekanan dari luar kami pasti mampu untuk menyukseskan rekonsiliasi ini dalam waktu 24 jam.”

Mengenai dampak dari pembunuhan Mahmud Mabhuh di Dubai, apakah mungkin Hamas membawa pertempuran di luar negeri sebagai reaksi atas kejahatan pembunuhan ini, Misy’al mengatakan, “Kebijakan Hamas sudah jelas dan Hamas mampu untuk membalas kejahatan Zionis.” (asw/ip)

Redaktur: Ulis Tofa, Lc

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (20 votes, average: 8.70 out of 5)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Hamas Kecam Sekjen PBB

Figure
Organization