Topic
Home / Berita / HAM Arab Kecam Tembok Baja Mesir

HAM Arab Kecam Tembok Baja Mesir

dakwatuna.com – London, Lembaga HAM Arab di Inggris mengungkapkan bahwa Mesir sudah merampungkan 5,4 kilometer dari keseluruhan 10 kilometer tembok baja di sepanjang koridor Shalahuddin di Jalur Gaza yang berbatasan dengan Mesir. Pembangunan itu dimotori dan diawasi oleh Amerika, Perancis dan Israel.

Dalam laporan yang diterima Infopalestina kemarin Selasa (12/1) lembaga HAM ini menilai tembok baja produksi Amerika ini merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan bertujuan mencekik bangsa Palestina di Jalur Gaza. Lembaga menyerukan kepada bangsa Mesir, Arab dan Islam untuk berinisiatif segera menghentikan tindakan Mesir ini.

Komandan Intelijen Amerika dan Perancis

Sesuai laporan tersebut, tembok ini rencananya akan dibangun dengan kedalaman 20 – 30 kilometer dan terdiri dari lempengan-lempengan baja. Masing-masing lempengan sepanjang 18 meter setebal 50 centimeter dilengkapi dengan alat pendeteksi jika ada upaya pembobolan. Pemancangannya diawasi penuh oleh komandan intelijen Amerika dan Perancis.

Sesuai yang diumumkan, pembangunan tembok ini bertujuan menghancurkan terowongan sebagai jalan utama komoditas Mesir ke Jalur Gaza. Sehingga meski Israel tidak berhasil dalam agresinya, perketatan blokade dengan tembok ini bisa menghasilkan target lebih besar.

Laporan lembaga juga menilai, pembangunan tembok ini tidak memiliki dasar yang bisa dibenarkan. Karenanya, ia hanya akan memperdalam krisis kemanusiaan di Jalur Gaza dimana 80 persen penduduknya berada di bawah garis kemiskinan.

Mesir memburu pekerja terowongan

Meski para pekerja Palestina di terowongan Gaza yang menyalurkan obat dan makanan menghadapi berbagai resiko, Mesir tetap memburu mereka. Terkadang mereka menyemprotkan gas beracun kepada mereka, terkadang dengan meledakkannya dengan bekerjasama dengan pasukan udara Israel. sehingga puluhan pekerja Palestina di sana meninggal dunia.

Sesuai laporan tersebut, Mesir juga kerap menangkap pekerja terowongan dan menjebloskannya ke dalam penjara tanpa diketahui nasibnya.

Selain itu, laporan HAM Arab ini menegaskan, kawasan Rafah di perbatasan menjadi ladang subur bagi kelompok intelijen asing. Merekalah yang langsung mengawasi dan memantau pembangunan tembok baja itu dan memasang sejumlah peralatan pendeteksi canggih untuk mengawasi perbatasan. Mereka juga melatih aparat keamanan Mesir cara menggunakan berbagai peralatan untuk memperketat blokade Jalur Gaza.

Laporan menyebutkan, pemerintah Amerika memproyeksikan dana sebesar 50 juta dolar untuk membeli peralatan canggih untuk mengawasi perbatasan Gaza – Mesir. Sementara Perancis meluncurkan satelit Helious 2 B dengan tugas pentingnya mengawasi Jalur Gaza.

Negara-negara barat itu memiliki satuan keamanan yang berada di wilayah Sinai yang memberikan logistik dan informasi kepada sekutunya Mesir untuk memperketat blokade di perbatasan Gaza.

Kejahatan Mesir Harus Diungkap

Laporan mempertanyakan untuk kepentingan siapa tembok baja itu dibangun? Apakah untuk mengancam bangsa yang terisolasi dan terluka atau keamanan Mesir?  Apakah keamanan Mesir bermula dan berakhir di ujung Jalur Gaza? Karenanya, lembaga HAM Arab ini menyerykan agar bangsa Arab dan Islam untuk menggelar unjuk rasa di kedubes-kedubes Mesir untuk mengecam tindakan ini.

Laporan juga meminta Liga Arab dan OKI intervensi menekan Mesir dan melarangnya membangun tembok baja ini. (bn-bsyr/ip)

Redaktur: Ulis Tofa, Lc

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (7 votes, average: 10.00 out of 5)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Konflik Air Antara Ethiopia, Sudan, dan Mesir

Figure
Organization