Topic
Home / Berita / Hamas akan Sampaikan Sikap Akhir Pertukaran Tawanan Pada Jerman

Hamas akan Sampaikan Sikap Akhir Pertukaran Tawanan Pada Jerman

dakwatuna.com – Doha, Ketua biro politik Hamas, Kholid Misy’al menegaskan, pihaknya akan menyampaikan sikap akhir dari transaksi pertukaran tawanan kepada mendiator Jerman dalam beberapa hari ke depan.

Dalam pernyataan persnya dari ibu kota Qatar, Doha, Ahad (10/1) Misyal membantah berita bahwa Suriah meminta Hamas untuk menanda tangani kesepakatan rekonsiliasi yang digagas Mesir di luar negeri. Ia menuding Amerika berada di balik penggagalan rekonsiliasi ini.

Ia menambahkan, tak satupun dari Damascus ataupun yang lainya yang mengajukan diri sebagai pengganti Kairo. Dan tidak ada satupun yang menginginkan penanda tanganan rekonsiliasi dilakukan di negaranya, sebagai pengganti dari Mesir. Namun begitu, Misy’al tidak menampik adanya upaya dari sejumlah Negara Arab yang mempermudah rekonsiliasi. Tidak benar bila ada yang mengatakan,  bahwa kami menginginkan penanda tanganan kesepakatan di luar Kairo.

Misy’al menegaskan, rekonsiliasi menemu jalan buntu, karena draft yang diajukan Mesir berbeda dengan kesepakatan yang telah kami lakukan dengan Fatah dan faksi-faksi Palestina.

Sebagai contoh, kesepakatan kami dengan Fatah mengenai komisi pemilu yang didasarkan pada kesepakatan semua faksi-faksi Palestina. kemudian presiden mengeluarkan dekrit setelahnya. Tetapi draft Mesir berbunyi, “presiden mengeluarkan dekrit secara musyawarah dengan tidak mesti melibatkan semua faksi”. Maka hal tersebut bertentangan dengan apa yang telah kami sepakati.

Misy’al menuding Amerika berada di balik penggagalan rekonsiliasi, karena Amerika tidak menginginkan rekonsiliasi. Mereka dengan jelas mengatakan, kepada Mesir maupun Mahmud Abbas, jika rekonsiliasi terjadi, maka bantuan akan diputus.

Terkait dengan tawaran dari Basyar Asad untuk mempertemukan Hamas dengan Abbas, Misy’al menjawab, betul presiden Asad telah berusaha mengumpulkan kami dengan Abu Mazen (Abbas) tetapi ada penolakan dari pihak luar ,

Di sisi lain, Misy’al juga mengkritik pembangunan tembok baja di perbatasan Gaza-Mesir. Kalau alasan keamanan, tentunya tembok tersebut dibangun antara Mesir-Israel, bukan antara Gaza dan Mesir, ungkapnya. (asy/ip)

Redaktur: Ulis Tofa, Lc

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (2 votes, average: 10.00 out of 5)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Hamas Kecam Sekjen PBB

Figure
Organization