Topic
Home / Berita / Program Hamas Gentarkan Israel

Program Hamas Gentarkan Israel

dakwatuna.com – San’aa, Para pakar, analisis, dan politikus Yaman menegaskan, perkembangan politik Palestina tahun ini 2009 secara umum berpihak kepada bangsa Palestina, dan perlawanan secara khusus dan memberikan dimensi penting dalam latar politiknya.

Koresponden TV Al-Aqsha di Yaman Feri Jamil menilai, peristiwa paling berpengaruh di tahun 2009 adalah rekonsiliasi Palestina. tema ini banyak menjadi fokus isu negara-negara Arab namun dengan cara negatif sebab tujuannya bukan mengeluarkan Palestina dari dilematis mereka. Soal agresi Israel ke Jalur Gaza, Jamil menilai perlawanan Palestina mendapatkan dukung Arab secara umum dan sebagian negara internasional. Di sisi lain, perlawanan Palestina mampu membuka kedok Otoritas Palestina pimpinan Abbas dan sebagian rezim Arab.

Soal gerakan Hamas, Jamil menilai, kekuatan musuhnya menyebarkan isu bahwa gerakan itu berbahaya bagi masa depan rezim Mesir karena berusaha menegakkan sistem islami di Gaza dengan bantuan Iran terutama dukungan militer dimana para politikus menilai Hamas menjadi angka sulit dipecahkan meski dengan pukulan militer.

Namun Hamas di mata Jamil dengan diplomasinya mampu melampau hambatan – melalui Khalid Misyalnya – dengan menegaskan resmi tentang rekonsiliasi Palestina dan persatuan bangsanya yang mendukung perlawanan dan seruan forum dialog nasional Palestina – Palestina.

Soal pertukaran tawanan, Jamil menilai Hamas mampu memaksa Israel membebaskan 20 tahanan wanita sebagai konpensasi awal pembebasan Shalit yang kini membahas tawaran terbaik untuk pembebasannya secara final. Sikap Hamas ini menurut Jamil mampu menjaga citra Hamas dan popularitasnya di Palestina dan dunia Arab.

Muhammad Hazmi, anggota parlemen Yaman menegaskan, agresi Israel ke Gaza adalah peristiwa paling penting dalam konflik sejak 1948 sebab perlawanan Palestina membuktikan mereka bisa menang, bertahan dan kokoh berdiri. Hal itu dibuktikan juga oleh perayaan akbar 21 tahun Hamas di Gaza yang mampu menegaskan mereka tidak menyerah menghadapi konspirasi. Ini akhirnya yang menggiring Israel dan rezim Mesir membangun tembok baja di perbatasan Jalur Gaza yang diharapkan bisa melemahkan perlawanan.

Hazmi menegaskan, dunia terpaksa tunduk dan mau kerjasama dengan Hamas meski di balik meja melalui perundingan dengan Jerman sebagai mediator dengan Israel. “Israel cepat atau lambat pasti akan tunduk pada syarat perlawanan Palestina” tegasnya.

Sebaliknya, Hazmi menilai tahun 2009 adalah tahun “sial” bagi kelompok Oslo (Otoritas Abbas) yang terpaksa mengakui proyek perundingan sebagai proyek fiktif dan fatamorgana setelah gagal selama bertahun-tahun. (bn-bsyr/ip)

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (18 votes, average: 9.50 out of 5)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Sabyan Kampanye Pembangunan Klinik THT di Palestina

Figure
Organization