Topic
Home / Berita / Dunia Pendidikan Islam Peduli Lingkungan

Dunia Pendidikan Islam Peduli Lingkungan

dakwatuna.com – Surabaya, Departemen Agama melalui Direktorat Jendral Pendidikan Islam terus berupaya menciptakan dunia pendidikan Islam di bawah Depag untuk peduli terhadap lingkungan. Salah satu upaya tersebut antara lain dengan menandatangani kerjasama atau Mou antara Depag, Kementrian Lingkungan Hidup dan sejumlah Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri di IAIN Sunan Ampel, Surabaya, Kamis (10/12). Yaitu antara Dirjen Pendidikan Islam Depag Prof Dr Muhammad Ali, salah satu Deputi Kementrian Lingkungan Hidup Henry Bastaman serta masing-masing PTAIN se-Indonesia.

”Ini merupakan payung hukum kerjasama yang kemudian nantinya akan segera dibentuk joint working group yang bertugas untuk menyusun program-program apa saja terkait pemeliharaan dan pelestarian lingkungan yang akan direalisasikan,” tegas Prof Dr. Muhammad Ali, Msc usai menandatangani Mou. Bagi Depag sendiri, menurut Ali, Mou tersebut merupakan payung hukum bagi kegiatan peduli dan pelestarian lingkungan di semua tataran pendidikan di bawah Depag. Seperti madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah, Aliyah, pondok pesantren dan PTAIN.

Menurut Muhammad Ali, sebenarnya kerjasama dengan kementrian Lingkungan Hidup dalam mewujudkan dunia pendidikan Islam yang ‘hijau’ atau peduli lingkungan, sudah lama berjalan. ”Seperti misalnya kami sudah lama bekerjasama dalam mewujudkan pesantren ramah lingkungan atau eko pesantren. ”Kita mengajak pesantren-pesantren untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan lingkungan ini,” paparnya. Hanya saja menurut Ali, belakangan ada keinginan dari berbagai kalangan dunia pendidikan Islam agar dibuat suatu payung hukumnya.

Dikatakan Ali, bahwa sebagai orang Islam, jelas dalam ajarannya bahwa manusia haruslah peduli dan menjaga lingkungannya. ”Bahwa kerusakan lingkungan itu adalah disebabkan oleh ulah dan perilaku manusia. Artinya khan perlu diberikan pemahaman atau pengajaran pada manusianya. Nah, madrasah, pondok pesantren serta PTAIN ini khan merupakan pencetak-pencetak manusia. Sehingga diharapkan lembaga maupun lulusannya benar-benar bisa menghargai dan menjaga serta melestarikan lingkungannya,” tutur Ali.

Nantinya menurut Ali, bisa saja dimasukkan dalam materi pelajaran pada siswa dan mahasiswa khusus menyangkut pelestarian lingkungan ini. ”Atau mungkin seperti mahasiswa yang KKN, bisa mengajarkan pada masyarakat bagaimana misalnya mengolah dan memanfaatkan sampah, membuat tungku yang ramah lingkungan,” kata Ali. Atau menurutnya, bisa juga program one student one tree atau one student two tree.

Sdetelah Mou tingkat Dirjen tersebut menurut Ali, akan ditindaklanjuti dengan kesepakatan atau Mou di tingkat menteri. ”Ini merupakan komitmen kita semua dalam upaya melestarikan lingkungan dalam rangka pembangunan berkelanjutan, yang juga merupakan program Unesco.

Pada kesempatan yang sama, Rektor IAIN Sunan Ampel Prof Dr Nur Syam menegaskan bahwa target di kalangan PTAIN adalah bagaimana menjadi lembaga pendidikan yang berbasis lingkungan atau green campus. ”Dengan ditandatanganinya Mou dengan sejumlah Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri di seluruh Indonesia ini, kami harap nantinya kampus-kampus PTAIN ini menjadi agen-agen pennjaga dan pelestari serta peduli akan lingkungan,” tandasnya. osa/taq/RoL

Redaktur: Ulis Tofa, Lc

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (3 votes, average: 10.00 out of 5)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Dakwah Islam Kewajiban Semua Muslim

Figure
Organization