Topic
Home / Berita / Selamatkan Pasien Gaza

Selamatkan Pasien Gaza

dakwatuna.com – Gaza, Sebuah lembaga HAM Palestina menuduh pasukan penjajah Zionis Israel terus bertindak represif terhadap para pasien dari Jalur Gaza yang mencoba melakukan perjalanan melalui gerbang penyeberangan Beit Hanun, yang berada di bawah kontrol pasukan penjajah Israel, untuk bisa mendapatkan perawatan di rumah sakit di Tepi Barat, al Quds dan di rumah sakit-rumah sakit di wilayah Palestina yang diduduki Israel sejak 1948.

Pusat HAM “Al-Mizan”, dalam pernyataan pers yang diterima koresponden Infopalestina, Selasa (1/12), menyebutkan, pasukan penjajah Israel pada hari Rabu pagi pekan lalu menahan Ahmed Asfour (19 tahun) di perlintasan Beit Hanun saat dalam perjalanan berobat di rumah sakit “Santo Yosef” di kota al Quds, didampingi oleh ayahnya.

Al Mizan mengatakan, “Para serdadu Israel memeriksa mencari Ahmed dan ayahnya dan memaksa keduanya untuk menanggalkan pakaiannya. Beberapa jam setelah menjalani interogasi dan penahanan, salah seorang serdadu Israel memerintahkan ayah (Ahmed) untuk kembali ke Gaza dan mengembalikan pakaian keduanya seraya mengatakan bahwa Ahmed ditahan. Serdadu Israel juga menyita tiga alat komunikasi dan uang senilai 2500 dolar dan 1500 syekal yang ada padanya, demikian juga obat-obatan, paspor, dan laporan medis khusus berhubungan dengan penyakit (Ahmed).”

Menurut laporan, Ahmed Asfour terluka dalam serangan Zionis Israel yang menarget sekelompok warga sipil Palestina di kota Abasan Baru pada 9 Januari 2009 selama agresi Zionis Israel di Jalur Gaza. Dalam seranagn ini juga melukai tiga orang lain.

Sejak itu ia menjalani perawatan di rumah sakit Mesir dan sempat menjalani beberapa kali operasi, di antaranya adalah untuk mengamputasi bagian usus. Serangan Israel tersebut menyebabkan cedera patah tulang hasta bagian atas, saraf hasta dan amputasi jari-jari tangan kirinya serta hilangnya kulit di bagian atas lengan kanan.

Kondisi kesehatan Ahmed Asfour sendiri tidak stabil dan harus terus menjalani perawatan intensif, membutuhkan pemantauan dan pemeriksaan secara periodic. Dia juga membutuhkan perawatan khusus dan bantuan semi-kontinu. Karena dia tidak bisa makan atau buang air sendiri. Penundaan operasi di bagian lengan kanannya bisa mengakibatkan komplikasi yang dapat menambah penderitaannya.
untuk itu al Mizan mengecam keras penangkapan Ahmed Asfour yang sedang sakit. Al-Mizan menilai tindakan represif yang terus dilakukan pasukan penjajah Zionis Israel terhadap para pasien adalah sebuah. Hal ini menjelaskan sejauh mana komitmen hukum penjajah Zionis Israel pada aturan-aturan hukum kemanusiaan internasional, terutama “Konvensi Jenewa Keempat”.

Al-Mizan menyerukan pasukan penjajah Israel segera membebaskan Asfour dan membiarkannya berobat. Israel bertanggungjawab penuh atas hidup Ahmed. Al Mizan kembali mendesak masyarakat internasional untuk segera campur tangan menghentikan pelanggaran yang dilakukan penjajah Zionis Israel terhadap aturan-aturan hukum kemanusiaan internasional dan prinsip-prinsip hak asasi manusia. (seto/ip)

Redaktur: Ulis Tofa, Lc

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (5 votes, average: 9.60 out of 5)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Sabyan Kampanye Pembangunan Klinik THT di Palestina

Figure
Organization