Topic
Home / Berita / Ahmadinejad Hadiri KTT OKI di Tengah Desakan Internasional

Ahmadinejad Hadiri KTT OKI di Tengah Desakan Internasional

dakwatuna.com – Teheran. Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mengambil bagian dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) Organisasi Konferensi Islam (OKI) di Turki pada Senin di tengah tekanan internasional soal program nuklir negara itu.

Lawatan Ahmadinejad ke Turki itu menjadi pusat perhatian internasional setelah Presiden Sudan Omar Al-Bashir membatalkan kehadirannya pada menit terakhir dalam pertemuan puncak para kepala negara dan kepala pemerintahan yang tergabung dalam organisasi beranggotakan 57 negara berpenduduk Islam itu.

Turki menolak seruan internasional untuk menangkap Presiden Bashir, namun Sudan mengumumkan pembatalan itu pada Ahad dengan alasan bahwa terdapat perundingan politik penting di dalam negeri.

Kantor berita Sudan, SUNA melaporkan, Bashir, yang sebelumnya menghadiri pertemuan puncak China-Afrika di Sharm El-Sheikh, Mesir, telah menelepon Presiden Turki Abdullah Gul dan mengatakan, ia tidak bisa menghadiri KTT OKI tersebut.

Pembatalan itu dilakukan di tengah meningkatnya tekanan menyusul desakan Uni Eropa kepada pemerintah Ankara agar melarang atau menangkap pemimpin kepala negara Sudan itu.

Bashir menjadi sasaran surat perintah penangkapan oleh Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC) di Den Haag, Belanda, atas tuduhan melakukan kejahatan perang dan melanggar hak asasi manusia di Darfur oleh di Den Haag.

ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Bashir pada 4 Maret silam.

Jurubicara ICC, Laurence Blairon mengatakan pengadilan yang bermarkas di Den Haag, surat perintah penangkapan terhadap Beshir berisikan tujuh tuduhan — lima kejahatan atas kemanusiaan dan dua kejahatan perang.

KTT Istambul, yang memfokuskan pada pengembangan kerja sama perdagangan yang lebih terbuka antar negara anggota, itu mendorong beberapa kepala negara untuk menghadirinya, antara lain Presiden Suriah Bashar Al-Assad, Presiden Afghanistan Hamid Karzai dan Perdana Menteri Palestina Salam Fayyad.

Program nuklir Iran merupakan salah satu isu yang didiskusikan dalam pertemuan antara Presiden Ahmadinejad dan Perdana Menteri Turki Recep Tayyip dan Presiden Turki Abdullah Gul setelah pemimpin Iran itu tiba di Turki pada Ahad.

Sementara itu, Ketua Jururunding nuklir Iran Saeed Jalili pada Ahad mengatakan pihaknya ingin mencapai kesepakatan “sesegera mungkin” sesuai rencana dan mengatakan Teheran mengharapkan melakukan diskusi lebih lanjut.

Namun, suratkabar AS, New York Times, Senin, melaporkan bahwa Iran mengesampingkan usulan AS agar Iran mengirimkan uraniumnya yang belum rampung diproses untuk pemprosesan lebih lanjut di salah satu negara di luar negeri, seperti Turki.

Turki, salah satu negara anggota NATO, dalam beberapa tahun terakhir berusaha membangun hubungan yang lebih erat dengan dunia Islam, termasuk Iran, Sudan dan Suriah yang selama ini dikenal berlawanan dengan negara-negara Barat.

Dalam kunjungan dua hari itu, selain bertemu dengan para pejabat Turki, juga bertemu dengan para pemimpin dunia Islam yang menghadiri KTT OKI tersebut.

Selain itu, Ahmadinejad juga akan menggelar konferensi pers dan bertemu dengan para pengusaha Iran di Turki.

Iran dan Turki, yang merupakan dua negara Islam yang secara idiologis berpengaruh di dunia Islam, menjalin hubungan sangat erat antara kedua negara termasuk kerja sama dalam sejumlah proyek penting minyak dan gas.

Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdagon, dalam kunjungannya ke Teheran dua lalu dan bertemu dengan Presiden Ahmadinejad, mengatakan negara-negara yang menentang program atom Iran hendaknya juga menghentikan program senjata nuklir mereka.

Pertemuan ke-25 Komite Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan OKI dijadwalkan itu dilangsungkan di Istambul selama lima hari pada 5-9 November 2009. (ant)

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (9 votes, average: 9.78 out of 5)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Di Hadapan Ivanka Trump, Tun Mahathir Kecam Keras Amerika Serikat

Figure
Organization