Topic
Home / Berita / Palestina Menuju Takdir Kemenangan

Palestina Menuju Takdir Kemenangan

Rakyat Palestina (inet)
Rakyat Palestina (inet)

dakwatuna.com – Gaza, Dr. Mahmoud Zehar, anggota biro politik Hamas menegaskan keyakinannya bahwa Palestina berlari menuju kemenangan telak atas Israel secara militer. Setelah kelompok pejuang perlawanan di Palestina berhasil menghancurkan teori keamanan nasional Israel.

Dalam pertemuannya dengan sejumlah wartawan di kota Gaza kemarin Rabu (13/5) Zehar menegaskan bahwa hingga tujuan kemenangan itu terwujud, maka hubungan dengan Israel adalah hubungan antara rakyat (bangsa) yang tanahnya dijajah dan bangsa itu (Palestina) ingin membebaskan diri.

Soal dialog nasional Palestina, Zehar menegaskan bahwa gerakan Hamas akan ikut dialog di Kairo dalam waktu dekat untuk mewujudkan rekonsiliasi dan paket kesepakatan. Ia menyatakan, kesepakatan akan batal jika semua masalah dalam satu paket tidak disepakati.

Ia mengisyaratkan bahwa ada sejumlah kesulitan dalam dialog di Kairo dan Hamas serius untuk mencapai kesepakatan dengan mediasi Mesir. Hamas berusaha untuk fleksibel semaksimal mungkin namun tidak mengorbankan perlawanan dan kepentingan rakyat Palestina beserta hak-haknya. Ia menegaskan bahwa pembentukan pemerintah baru di Ramallah akan mempersulit dialog.

Fleksibelitas Waham

Ia mengisyaratkan bahwa fleksibelitas Fatah adalah taktik karena mereka menolak system proporsional berbagi (50% relative) dan (50% daftar anggota) pada tahun 2005. Fatah ingin mengoreksi dari system ini sekarang dengan mengusung system perwakilan proporsional sempurna. “Sistem keterwakilan proporsional penuh sudah terbukti gagal di Israel. Fatah ingin mengeluarkan Hamas dari proyek politik dari pintu pemilu.”

Ia menegaskan bahwa tema dialog adalah masalah; pemilu, undang-undang proporsional dan campuran, masalah keamanan, disamping PLO. Gerakan Hamas dengan tegas mengatakan bahwa kesepakatan dalam dialog bersifat satu paket yang tidak terpisah-pisah.

Ia menilai bahwa pembentukan pemerintah baru di Ramallah oleh Mahmoud Abbas tidak berpihak kepada kepentingan dialog Palestina. Zehar memisahkan antara legalitas regional dengan legalitas internasional. Sebab Abu Mazen (Mahmod Abbas) tidak legal, Israel tidak legal, namun secara internasional diterima sebab standar moral tidak terpenuhi di dunia internasional. Politik yang diterapkan adalah politik kepentingan dan bukan politik moral.

Hubungan dengan faksi Palestina

Hamas bergerak dalam lingkaran persatuan dunia Islam. Karenanya, hubungannya dengan Jihad Islami di Palestina masih sangat baik dan ingin terus dikuatkan. Hubungan dengan faksi Palestina lainnya, didasarkan di atas dua proyek yang berbeda. Salah satunya mengatakan bahwa masa depan milik mereka dan realitas sekarang akan berakhir. Proyek ini dipimpin oleh gerakan Hamas dan mendapatkan dukungan dari dunia Arab, Islam dan sebagian Negara barat. Proyek kedua adalah proyek yang menyembah kondisi riil sekarang dan ingin meraih haknya melalui perdamaian dan perundingan dengan mengikuti dikte asing dan melakukan konsesi-konsesi kepada Israel dan Amerika.

Soal hubungannya dengan barat, Zehar menegaskan bahwa Eropa merasa melakukan kesalahan besar karena mengekor kepada Bush di masa lalu. Sehingga mereka rugi dalam bidang moral dan HAM. Karenanya, Zehar berharap Eropa mau mengoreksi sikap-sikapnya sesuai dengan dimensi moral. “Kita menyaksikan sejumlah upaya di Eropa untuk menyeret elit Israel ke pengadilan terkait kejahatan perang akibat agresinya di Jalur Gaza. Meski di pada tahap awal Eropa agak “malu” mengakui Hamas. Di sana ada upaya memahami realitas Palestina. Kebanyakan warga dunia, seperti halnya Eropa, tidak mengenal Palestina. Mereka melihat Palestina adalah Israel dan Palestina adalah penjajah. Ini yang salah.  (ip/ut)

Redaktur: Ulis Tofa, Lc

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (17 votes, average: 8.71 out of 5)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Opick: Jangan Berhenti Bantu Rakyat Palestina!

Figure
Organization